Pelatih Malaysia U-23 Menangis Usai Gagal Lolos Semifinal, Jadi Sasaran Kritik Netizen

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Selasa , 22 Jul 2025 - 21:20

Pelatih Malaysia U-23, Mohd Nafuzi Zain menangis usai gagal lolos semifinal Piala AFF U-23 2025. -tangkapan layar YouTube-

"Kalau terus bergantung pada pemain lokal tanpa sentuhan naturalisasi, jangan harap sepak bola Malaysia bisa maju," komentar seorang netizen.

Meski skor akhir imbang, dominasi permainan Indonesia tetap menjadi sorotan.

"Indonesia jauh lebih dominan. Malaysia hanya mengandalkan bola panjang dan serangan balik. Yang paling menyakitkan, mereka tidak menunjukkan urgensi di akhir laga," tulis netizen lainnya yang masih menyuarakan harapan kepada pelatih. "Coach Nafuzi, tolong evaluasi tim. Kami masih ingin percaya."

Catatan negatif ini memperpanjang rentetan kegagalan Timnas Malaysia U-23 di ajang Piala AFF, setelah sebelumnya juga gagal pada edisi 2019 dan 2022.

"Kalau begini terus, bubarkan saja tim U-23," tulis komentar pedas seorang pengguna.

Meski sang pelatih masih menyimpan rasa bangga terhadap perjuangan timnya, jelas bahwa ekspektasi suporter dan publik Malaysia jauh lebih tinggi. Kegagalan ini pun menjadi sorotan tajam yang kini membara di ruang digital.

pelatih malaysia u-23 menangis usai gagal lolos semifinal, jadi sasaran kritik netizen                            oku ekspres.com - pelatih timnas malaysia u-23, mohd nafuzi zain, tak mampu membendung air mata saat konferensi pers usai timnya dipastikan tersingkir dari piala aff u-23 2025. 
pertandingan terakhir grup a yang digelar di stadion utama gelora bung karno (sugbk), jakarta, senin (21/7/2025), berakhir imbang 0-0 melawan indonesia.
hasil tersebut membuat malaysia hanya mengoleksi 4 poin, menempati posisi ketiga klasemen akhir grup a, dan gagal melangkah ke semifinal. 
sebaliknya, tambahan satu poin cukup bagi indonesia untuk melaju ke babak empat besar.
baca juga:demiane agustien resmi gabung arsenal, siap bela timnas indonesia?
baca juga:resmi gabung arsenal, demiane agustien siap bela timnas indonesia
kegagalan mencapai target semifinal menjadi pukulan telak bagi skuad harimau muda. sebelumnya, federasi sepak bola malaysia menargetkan tim setidaknya lolos ke fase semifinal.
tangis nafuzi pun pecah ketika hendak memberikan pernyataan kepada awak media. dengan suara berat dan mata berkaca-kaca, pelatih berusia 46 tahun itu menyampaikan rasa kecewa sekaligus kebanggaan terhadap performa anak asuhnya.
“jelas saya kecewa karena tidak bisa mencapai target. tapi saya juga bangga dengan perjuangan pemain malam ini,” ucap nafuzi.
ia mengapresiasi semangat dan mentalitas para pemainnya yang berhasil menahan imbang indonesia di depan puluhan ribu pendukung tuan rumah.
baca juga:kalahkan filipina, timnas u-23 langsung fokus lawan malaysia
baca juga:erick thohir ungkap dua striker naturalisasi segera gabung timnas indonesia
“para pemain menunjukkan semangat yang luar biasa. bermain di bawah tekanan penonton tuan rumah bukan hal mudah, tapi mereka tampil dengan tenang dan percaya diri,” lanjutnya.
menurutnya, malaysia sebenarnya berpeluang menang dalam laga tersebut, namun hasil akhir harus diterima dengan lapang dada.
“saya yakin kami bisa menang, tapi inilah sepak bola. meski hasilnya tidak sesuai harapan, saya tetap bangga. banyak pelajaran berharga dari pertandingan ini,” katanya.
malaysia u-23 sebelumnya tampil cukup meyakinkan di dua laga awal fase grup, namun gagal menjaga konsistensi. 
baca juga:satoru mochizuki dicopot dari timnas putri
baca juga:gerald vanenburg coret 5 pemain timnas indonesia u-23
meskipun harus tersingkir, penampilan mereka melawan indonesia disebut sebagai tanda positif untuk masa depan tim.
“meski kami tersingkir, kami tidak kalah. itu adalah sesuatu yang patut dibanggakan,” tutup nafuzi.
namun di sisi lain, kekecewaan netizen malaysia memuncak dan langsung membanjiri media sosial, terutama akun resmi federasi sepak bola malaysia (fam). 
banyak yang menyuarakan kemarahan atas strategi bermain yang dianggap terlalu defensif dan minim kreativitas.
baca juga:timnas indonesia terancam masuk grup neraka
baca juga:tekel keras paulinho, ole romeny cedera dan terancam absen bela timnas 
"main belakang terus, bola panjang melulu. latihan tiap hari tapi main seperti tak ada rencana. bikin emosi," tulis seorang pengguna media sosial.
kritik juga ditujukan pada pendekatan permainan yang dinilai tidak mencerminkan kebutuhan tim untuk menang dengan selisih dua gol agar bisa lolos.
"sudah tahu harus cetak dua gol, tapi gaya main tetap pelan dan santai. begitu ada peluang, malah mundur. lima belas menit terakhir pun tetap aman, bukan nekat. apa yang bisa dibanggakan dari ini?" tulis lainnya.
sebagian warganet bahkan mempertanyakan masa depan sepak bola malaysia secara keseluruhan, terutama terkait minimnya penggunaan pemain naturalisasi yang kini banyak diterapkan negara lain di kawasan.
baca juga:finn dicke latihan bareng rafael struick, sinyal gabung timnas indonesia?
baca juga:timnas putri gagal ke piala asia 2026, erick thohir evaluasi pelatih
"kalau terus bergantung pada pemain lokal tanpa sentuhan naturalisasi, jangan harap sepak bola malaysia bisa maju," komentar seorang netizen.
meski skor akhir imbang, dominasi permainan indonesia tetap menjadi sorotan.
"indonesia jauh lebih dominan. malaysia hanya mengandalkan bola panjang dan serangan balik. yang paling menyakitkan, mereka tidak menunjukkan urgensi di akhir laga," tulis netizen lainnya yang masih menyuarakan harapan kepada pelatih. "coach nafuzi, tolong evaluasi tim. kami masih ingin percaya."
catatan negatif ini memperpanjang rentetan kegagalan timnas malaysia u-23 di ajang piala aff, setelah sebelumnya juga gagal pada edisi 2019 dan 2022.
baca juga:justin hubner diancam dibunuh usai bela timnas indonesia
baca juga:bintang timnas indonesia, jay idzes, jadi rebutan udinese hingga lecce
"kalau begini terus, bubarkan saja tim u-23," tulis komentar pedas seorang pengguna.
meski sang pelatih masih menyimpan rasa bangga terhadap perjuangan timnya, jelas bahwa ekspektasi suporter dan publik malaysia jauh lebih tinggi. kegagalan ini pun menjadi sorotan tajam yang kini membara di ruang digital.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 23 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan