Rahasia Jahe untuk Jantung Sehat: Fakta Ilmiah di Baliknya

Ilustrasi Jahe untuk Jantung Sehat -foto:freepik-Hesti

Sebuah studi dalam jurnal Nutrition tahun 2016 yang melibatkan 4.000 peserta menunjukkan bahwa konsumsi jahe berkaitan dengan penurunan risiko hipertensi dan penyakit jantung kronis.

3. Menangkal Peradangan dan Stres Oksidatif

Stres oksidatif dan peradangan saling berkaitan erat, dan keduanya berkontribusi terhadap kerusakan pembuluh darah serta peningkatan risiko jantung.

Stres oksidatif terjadi saat jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kemampuan antioksidan dalam menetralkannya. Akibatnya, sel-sel tubuh, termasuk yang ada di jantung dan pembuluh darah, mengalami kerusakan.

Menurut dr. Deepak Bhatt dari Brigham and Women's Hospital, peradangan pada arteri koroner bisa meningkatkan risiko terbentuknya plak dan gumpalan darah, yang berpotensi menutup aliran darah ke jantung.

BACA JUGA:Vivo V40 Lite 5G, Tawarkan Desain Stylish dan Performa Andal di Kelas Menengah

BACA JUGA:Vivo Y300 Pro Layar AMOLED 120Hz, Snapdragon 6 Gen 1, dan Baterai Jumbo 6500 mAh

Jahe diketahui memiliki sifat anti-inflamasi alami. Berdasarkan penelitian dalam Journal of Renal Endocrinology (2015), jahe mampu memberikan efek antiperadangan yang bermanfaat bagi sistem kardiovaskular. Studi lainnya di Journal of Exercise Science and Fitness (2014) juga menunjukkan bahwa konsumsi jahe membantu mengurangi stres oksidatif, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.

Meski jahe bukan pengganti obat, berbagai temuan ilmiah menunjukkan bahwa rempah ini memiliki potensi mendukung kesehatan jantung secara alami. Manfaat seperti menurunkan kolesterol, menjaga tekanan darah tetap stabil, hingga mengurangi peradangan menjadikan jahe layak dipertimbangkan dalam pola hidup sehat. Tetaplah konsultasi dengan tenaga medis sebelum menjadikan jahe sebagai bagian dari pengobatan rutin Anda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan