Terapi Pijat untuk Penderita Diabetes: Bantu Atasi Nyeri hingga Kendalikan Gula Darah

Ilustrasi Pijat untuk Penderita Diabetes -foto:freepik-Hesti
OKU EKSPRES - Pijat bukan hanya sekadar relaksasi. Bagi penderita diabetes, terapi ini juga berpotensi memberikan manfaat tambahan dalam mengelola kondisi kesehatan, terutama dalam mengatasi komplikasi seperti neuropati perifer.
Komplikasi ini terjadi ketika saraf tepi mengalami kerusakan sehingga mengganggu fungsi penghantaran sinyal antara otak dan organ tubuh.
Berikut ini berbagai manfaat terapi pijat bagi penderita diabetes yang telah diteliti oleh sejumlah studi.
1. Menurunkan Kadar Gula Darah
Beberapa riset menunjukkan bahwa terapi pijat dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, manfaat ini didapat berkat efek relaksasi yang diberikan pijat, yang dapat meredakan stres, kecemasan, dan nyeri kepala yang kerap dialami diabetesi.
BACA JUGA:Jenis – Jenis Buah yang Harus Dibatasi Penderita Diabetes
BACA JUGA:Bahaya Tersembunyi Plastik: Ancaman Diabetes Tipe 2 pada Remaja
Sebuah ulasan ilmiah berjudul “The Effect of Massage on Diabetes and its Complications: A Systematic Review” (2019) menemukan bahwa terapi pijat dapat berkontribusi dalam:
Menurunkan kadar glukosa darah
Menurunkan hemoglobin A1C
Mengurangi rasa nyeri akibat neuropati
Membantu pemulihan luka pada kaki diabetik
Namun, efektivitas terapi pijat ini bergantung pada sejumlah faktor, seperti teknik pijatan, tekanan yang diberikan, durasi, frekuensi, serta kondisi emosional pasien. Meski begitu, penelitian lain menyebutkan bahwa teknik tertentu seperti pijat refleksi tidak secara langsung menurunkan kadar gula darah.
2. Meredakan Gejala Penyakit Arteri Perifer