Terapi Pijat untuk Penderita Diabetes: Bantu Atasi Nyeri hingga Kendalikan Gula Darah

Ilustrasi Pijat untuk Penderita Diabetes -foto:freepik-Hesti

Penyakit arteri perifer sering kali dialami oleh pengidap diabetes tipe 2 akibat penyempitan pembuluh darah karena penumpukan plak. Kondisi ini menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.

BACA JUGA:Waspadai Diabetes Mellitus: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

BACA JUGA:Kenapa Semua Orang Ngomongin Galaxy S25? Ini Jawabannya

Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa terapi pijat pada jaringan ikat dapat memperlancar sirkulasi darah di area tungkai bawah penderita diabetes. Pijatan ini diyakini mampu memperlambat progresivitas penyakit arteri perifer.

3. Meringankan Neuropati Perifer

Neuropati perifer merupakan salah satu komplikasi yang paling umum pada diabetes, dengan gejala seperti kesemutan, nyeri, dan mati rasa terutama di area kaki. Penderita juga dapat mengalami gangguan keseimbangan dan mobilitas.

Penelitian pada tahun 2017 yang melibatkan 38 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa terapi pijat bisa membantu meningkatkan keseimbangan tubuh dan kemampuan bergerak. Namun, masih diperlukan penelitian tambahan untuk memastikan manfaat ini secara lebih mendalam.

4. Potensi Mengurangi Ketergantungan Obat

Studi pada tahun 2020 menemukan bahwa kombinasi antara pijat tradisional Tiongkok dan konsumsi obat diabetes metformin hidroklorida dapat membantu mengurangi kebutuhan dosis obat terapi. Ini tentu menjadi kabar baik bagi penderita yang ingin meminimalkan penggunaan obat-obatan kimia.

BACA JUGA:Samsung Galaxy A56 5G vs Galaxy S24 FE, Mana yang Lebih Worth It di Mei 2025?

BACA JUGA:Daftar Harga HP Samsung Galaxy Terbaru Mei 2025: Dari yang Lipat Hingga Entry Level

Terapi pijat menunjukkan potensi sebagai perawatan pendukung untuk penderita diabetes, terutama dalam mengatasi komplikasi seperti neuropati dan gangguan sirkulasi. Meski manfaatnya cukup menjanjikan, sebagian besar penelitian masih memerlukan pendalaman lebih lanjut. Pijat bisa menjadi pelengkap terapi medis, bukan pengganti utama. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai terapi tambahan apa pun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan