Mengenal Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 dengan Mudah

Reporter: Hesti |

Editor: Gus Munir |

Senin , 26 May 2025 - 14:06

Ilustrasi Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 -foto:mandayahospitalgroup-Hesti

mengenal perbedaan diabetes tipe 1 dan tipe 2 dengan mudah                            oku ekspres - diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki perbedaan mendasar pada penyebab dan cara tubuh mengelola insulin. pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. 
sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh masih menghasilkan insulin, namun tidak mampu menggunakannya secara efektif atau jumlahnya tidak mencukupi.
meski keduanya belum bisa disembuhkan secara total, pengelolaan melalui pengobatan, pola hidup sehat, dan kontrol gula darah sangat penting untuk mengendalikan penyakit ini.
apa saja perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2?
meskipun kedua jenis diabetes ini sama-sama berkaitan dengan tingginya kadar gula dalam darah, perbedaan pada penyebab, faktor risiko, gejala, hingga penanganannya sangat signifikan.
baca juga:makanan dan minuman yang dapat picu diabetes, waspadai konsumsinya!
baca juga:pekerja bergaji rendah merapat! blt gaji rp600 ribu siap dari kemnaker cair lagi 2025? ini syaratnya!
1. penyebab
diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga produksi insulin benar-benar terhenti. kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan pemicu lingkungan seperti infeksi virus, bukan karena gaya hidup. 
sebaliknya, diabetes tipe 2 muncul karena tubuh masih menghasilkan insulin, tetapi sel-sel tubuh tidak meresponnya dengan baik (resistensi insulin) atau jumlahnya kurang. faktor gaya hidup seperti kurang gerak, obesitas, dan keturunan sering menjadi penyebab utama.
2. faktor risiko
penyebab pasti diabetes tipe 1 masih belum diketahui, namun riwayat keluarga dengan penyakit ini meningkatkan risikonya. biasanya, diabetes tipe 1 muncul pada anak-anak atau remaja, meski bisa juga terjadi pada orang dewasa. sementara itu, diabetes tipe 2 lebih erat kaitannya dengan faktor gaya hidup dan kondisi fisik. 
risiko meningkat pada usia di atas 45 tahun, berat badan berlebih terutama penumpukan lemak di perut, kurang aktivitas fisik, pernah mengalami diabetes gestasional, serta riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
baca juga:samsung rilis tiga varian baru dari seri galaxy a di indonesia
baca juga:samsung galaxy a56 5g resmi dijual di indonesia, harga mulai rp 6 jutaan
3. gejala
gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul secara cepat, dalam hitungan minggu, dengan perubahan fisik yang cukup jelas. sebaliknya, diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap dan lambat sehingga sering kali tidak disadari hingga muncul komplikasi.
gejala umum keduanya meliputi sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, lapar terus-menerus, mudah lelah, penglihatan kabur, luka sulit sembuh, kulit kering, sering infeksi, penurunan berat badan tanpa sebab, serta perubahan suasana hati.
4. penanganan
diabetes tipe 1 memerlukan terapi insulin secara rutin karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin sama sekali. penderita harus menghitung asupan karbohidrat dan mengatur dosis insulin melalui suntikan atau alat insulin pump. pemantauan kadar gula darah dan pola hidup sehat juga sangat penting. 
sedangkan diabetes tipe 2 pada awalnya bisa dikendalikan dengan pola hidup sehat, aktivitas fisik teratur, dan pengawasan gula darah. jika belum cukup, dokter dapat meresepkan obat oral atau insulin tambahan.
baca juga:samsung galaxy a series terbaru hadirkan fitur
baca juga:adu spesifikasi, galaxy a56 5g vs galaxy s24 fe, pilih mana?
5. pencegahan
hingga kini, belum ada obat untuk menyembuhkan diabetes tipe 1 secara total. namun, diabetes tipe 2 dapat dicegah dan bahkan masuk ke fase remisi jika pola hidup sehat diterapkan secara konsisten, antara lain dengan menjaga berat badan ideal, aktif bergerak, dan membatasi konsumsi makanan manis serta olahan.
memahami perbedaan diabetes tipe 1 dan tipe 2 sangat penting agar penanganan yang tepat bisa dilakukan sesuai kebutuhan masing-masing penderita.