Air Mineral Kemasan vs Air Rebusan: Mana yang Lebih Sehat dan Aman?

OKU EKSPRES - Saat berbicara tentang pilihan air minum, banyak orang masih bingung memilih antara air mineral kemasan atau air hasil rebusan sendiri.

Apalagi, air isi ulang sering dikaitkan dengan isu kebersihan dan standar sterilisasi yang dipertanyakan, membuat sebagian orang merasa air rebusan lebih aman dan lebih hemat. Namun, benarkah begitu?

Jika ditelusuri lebih dalam, proses merebus air tidak sepenuhnya tanpa biaya. Anda tetap membutuhkan bahan bakar dan waktu untuk merebus, yang bisa jadi kurang praktis dibandingkan membeli air kemasan.

Perbedaan Kandungan Air Mineral dan Air Rebusan. 

BACA JUGA:Waspada! Ini Risiko Mengonsumsi Singkong Berlebihan bagi Kesehatan

BACA JUGA:Rahasia Membuat Singkong Goreng Keju yang Merekah, Renyah, dan Empuk

Sejak masa sekolah, kita mengenal air sebagai senyawa H2O, kombinasi dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Namun, air yang kita konsumsi sehari-hari tidak murni hanya H2O. Di dalamnya terdapat berbagai zat tambahan yang berasal dari lingkungan sekitar sumber air.

Secara kasat mata, air mineral kemasan dan air rebusan terlihat sama: jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Tetapi, kandungan zat di dalam keduanya bisa berbeda tergantung sumbernya. Air dari pegunungan, sungai, danau, hingga sumur memiliki komposisi mineral yang beragam karena dipengaruhi jenis bebatuan yang dilalui.

Air mineral, seperti namanya, mengandung beragam mineral penting yang dibutuhkan tubuh, seperti kalsium, magnesium, selenium, seng, natrium, hingga kalium. Air ini biasanya bersumber dari pegunungan alami yang kaya akan mineral.

Sebaliknya, kandungan mineral dalam air rebusan sangat bergantung pada asal air tersebut. Misalnya, air hujan yang tidak melewati bebatuan akan memiliki kadar mineral yang jauh lebih sedikit.

BACA JUGA:Oppo Luncurkan Find N5 dan Watch X2 di Indonesia

BACA JUGA:Volonaut Airbike, Motor Terbang Jet Ciptaan Tomasz Patan, Terinspirasi dari Star Wars

Dari Segi Keamanan, Mana yang Lebih Baik?

Untuk menentukan mana yang lebih aman, kita perlu mempertimbangkan proses pengolahan dan kandungan air itu sendiri.