Sosialisasikan Bahaya Pernikahan Usia Dini ke Siswa SMA

Dinas PPPAPPKBOKU Selatan mengadakan penyuluhan mengenai pencegahan serta dampak negatif pernikahan usia anak di SMA Negeri 1 Runjung Agung, pada Rabu, 30 April 2025. -Foto: HOS-Hamdal
OKU SELATAN - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) mengadakan penyuluhan mengenai pencegahan serta dampak negatif pernikahan usia anak di SMA Negeri 1 Runjung Agung, pada Rabu, 30 April 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai risiko pernikahan di usia dini.
Kepala Dinas PPPAPPKB OKU Selatan, Hj. Umu Manazilawati, SKM., MM, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nova Susanti, SKM., MM, menyampaikan bahwa pernikahan dini berisiko besar terhadap kesehatan reproduksi.
Di antaranya adalah kehamilan yang tidak sehat, meningkatnya risiko kematian ibu dan bayi, serta kemungkinan bayi lahir prematur atau memiliki berat badan rendah.
BACA JUGA:Bagikan Dana BLT untuk Kurangi Beban Ekonomi Masyarakat
BACA JUGA:Kenakan Kebaya Serta Baju Adat Saat Fashion Show Peringatan Hari Kartini
Selain itu, pernikahan di usia muda juga dapat menghambat akses pendidikan, yang berujung pada tingginya angka putus sekolah.
Tidak hanya itu, pernikahan anak berpotensi menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga serta masalah psikologis pada remaja yang belum matang secara emosional.
"Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan para remaja dapat memahami risiko-risiko pernikahan dini dan memiliki kesadaran lebih untuk menunda pernikahan hingga usia yang matang," ujarnya.
Kegiatan ini juga bertujuan membekali remaja dengan keterampilan hidup dan pemahaman mengenai perencanaan keluarga.
BACA JUGA:Optimalkan Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK
BACA JUGA:Enos Minta Kendaraan Operasional Kendaraan Dimutasi ke OKU Timur
Nova menambahkan, keterlibatan orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencegah pernikahan usia anak.
Dukungan dan bimbingan dari lingkungan sekitar menjadi faktor penting dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan berdaya. (*)