Hati-Hati, Buah Kaleng Enak Tapi Penuh Risiko! Begini Cara Memilih yang Aman

Ilustrasi Buah Kaleng-foto:agrofoods-Hesti

OKU EKSPRES - Siapa sih yang nggak suka buah kaleng? Rasanya manis, praktis, dan bisa dinikmati kapan saja, bahkan di luar musimnya. Enggak perlu repot kupas dan iris, langsung santap aja! Tapi, kamu juga perlu tahu, di balik kepraktisannya, buah kaleng punya beberapa risiko yang perlu diwaspadai.

Meski nutrisi dalam buah kaleng sebagian besar tetap terjaga karena proses pengemasan, tetap saja kandungan gizinya tak bisa menyamai buah segar. Buah segar jelas lebih sehat karena tidak mengandung bahan pengawet atau zat tambahan lainnya.

Selain itu, selama proses pengolahan dan pengemasan, beberapa vitamin penting seperti vitamin B dan C bisa berkurang, terutama pada buah yang sudah dikupas seperti apel atau pir.

Belum lagi tambahan gula dan kalori yang biasa ditemukan dalam buah kalengan, bisa berdampak negatif bagi kesehatan bila dikonsumsi terlalu sering.

BACA JUGA:Rahasia Sehat dari Bawang Bombay yang Sayang Dilewatkan

BACA JUGA:Manfaat Daun Ketumbar, Dari Menurunkan Gula Darah hingga Cegah Infeksi

Risiko yang Mengintai di Balik Buah Kaleng

Yuk, kenali beberapa bahaya yang bisa timbul dari konsumsi buah kaleng secara berlebihan:

Paparan BPA (Bisphenol A)

Kaleng makanan sering kali mengandung BPA, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik dan resin. BPA bisa masuk ke dalam makanan dan berpotensi memicu gangguan serius seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Risiko Botulisme

Buah kaleng buatan rumahan lebih rentan terkontaminasi bakteri Clostridium botulinum, yang bisa menyebabkan botulisme. Gejalanya mulai dari sulit menelan hingga kelumpuhan otot.

Zat Tambahan Berbahaya

Buah kaleng biasanya diberi tambahan gula, garam, pengawet, dan zat aditif lain. Zat-zat ini bisa memperparah kondisi kesehatan, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi, diabetes, atau obesitas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan