Carlo Ancelotti Diduga Terlibat Kasus Penipuan Pajak

Carlo Ancelotti diduga terlibat kasus penipuan pajak. -Foto: AFP-Gus munir
Menurutnya, struktur pembagian hak citra yang digunakan—di mana 85 persen diterima klub dan 15 persen sisanya untuknya—adalah usulan dari pihak Real Madrid sendiri.
Dalam kontraknya, Ancelotti mendapatkan gaji bersih sebesar 6 juta euro per tahun selama tiga tahun, dan negosiasi dilakukan dalam bentuk nilai bersih karena ia bukan ahli perpajakan.
BACA JUGA:64 Ribu Masyarakat ke Ibu Kota Nusantara
BACA JUGA:Tambah Personel Keamanan di Stasiun
"Menurut saya itu wajar. Saat itu semua pemain dan pelatih sebelumnya seperti José Mourinho juga melakukannya," jelasnya.
"Bagi pelatih, hak citra tidak sepenting pemain karena mereka tidak menjual kaus."
Ancelotti bukanlah satu-satunya tokoh sepak bola yang tersangkut kasus pajak di Spanyol.
Pada tahun 2016, Lionel Messi dan ayahnya dijatuhi hukuman 21 bulan penjara karena penggelapan pajak terkait hak citra, namun tidak menjalani hukuman karena durasinya di bawah dua tahun dan keduanya tidak memiliki catatan kriminal.
Cristiano Ronaldo juga pernah menghadapi dakwaan serupa saat masih bermain untuk Real Madrid. Ia sepakat membayar denda 18,8 juta euro pada 2018 demi menghindari hukuman penjara 23 bulan yang ditangguhkan.
BACA JUGA:Regulasi Baru Polri Soal Jurnalis Asing Bertentangan
BACA JUGA:Dua Anak Diduga Tenggelam di Sungai Ogan
José Mourinho, pada 2019, dijatuhi hukuman satu tahun penjara yang juga ditangguhkan serta denda sebesar 2,2 juta euro setelah mengakui kesalahan pajak saat melatih Real Madrid.
Sementara itu, penyerang Atlético Madrid Diego Costa pada tahun 2020 mengaku bersalah atas penggelapan pajak lebih dari satu juta euro.
Ia kemudian membayar denda sebesar 543.208 euro atas pendapatan yang tidak dilaporkannya dari transfer ke Chelsea pada tahun 2014. (*)