Jalur Alternatif ke Bengkulu Sempit dan Ekstrem, Butuh Pelebaran

Jalur alternatif yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Provinsi Bengkulu dikenal memiliki medan yang ekstrem, khususnya di wilayah Kabupaten OKU Selatan membutuhkan adanya pelebaran. -Foto: HOS-Hos
OKU SELATAN - Jalur alternatif yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Provinsi Bengkulu dikenal memiliki medan yang ekstrem, khususnya di wilayah Kabupaten OKU Selatan.
Saat melintas di kawasan ini, pengendara akan menghadapi jalan yang sempit dan berkelok, terletak persis di bibir jurang, sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai "jalur neraka."
Di beberapa titik, lebar ruas jalan bahkan kurang dari 4 meter, dengan sisi kiri berbatasan langsung dengan tebing yang rawan longsor, sementara di sisi kanan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter.
Kondisi ini sering kali menyebabkan kecelakaan, termasuk kendaraan yang terjun ke jurang hingga menelan korban jiwa, akibat jalan yang berliku serta tanjakan dan turunan yang curam.
BACA JUGA:Sultan Palembang Ancam Willie Salim Larang Masuk Palembang
BACA JUGA:10 Cara Ampuh Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa
Evan (38), seorang tokoh pemuda dari Kecamatan Sungai Are, mengungkapkan bahwa meskipun ada upaya dari pemerintah provinsi untuk memperbaiki jalan tersebut, hasilnya masih jauh dari maksimal.
"Perbaikan memang ada, tetapi dikerjakan dengan asal-asalan, mungkin karena lokasinya berada di perbatasan sehingga kurang pengawasan," ujarnya, Senin, 24 Maret 2025.
Sebagai warga yang sering melintas menuju Kota Muaradua, Evan menyoroti beberapa titik jalan yang kondisinya sangat mengkhawatirkan dan berbahaya bagi pengendara.
"Jalur dari Simpang Campang ke Sadau Jaya di Kecamatan Sungai Are sangat parah. Selain sempit dan menikung, banyak bagian jalan yang sudah tergerus longsor, serta aspal yang mengelupas," jelasnya.
BACA JUGA:Resep Bubur Mutiara, Cocok untuk Berbuka Puasa
BACA JUGA:Cara Praktis Mencuci Tas di Mesin Cuci agar Awet dan Bersih Sempurna
Ia berharap pemerintah daerah maupun provinsi segera mengambil tindakan, terutama dengan melakukan pelebaran jalan, mengingat kecelakaan sering terjadi di jalur tersebut.
"Dalam satu bulan terakhir saja sudah banyak kecelakaan, mulai dari tabrakan antar kendaraan hingga mobil yang terjun ke jurang," tambahnya.