LRT Palembang Bolehkan Penumpang Makan Minum Selama Ramadan

Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti menjelaskan selama ini aturan di LRT tidak memperbolehkan atau melarang penumpang makan ataupun minum selama perjalanan.-Photo: istimewa-Eris
PALEMBANG - Selama bulan Ramadan, LRT Sumsel tetap beroperasi seperti biasa. Bagi penumpang yang naik LRT pada jam berbuka puasa, diperkenankan untuk makan dan minum dengan ketentuan minum dari botol dan makanan ringan atau snack dengan tujuan berbuka puasa. Kebijakan ini diambil untuk menghormati umat Islam yang sedang berpuasa.
Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti menjelaskan selama ini aturan di LRT tidak memperbolehkan atau melarang penumpang makan ataupun minum selama perjalanan.
Namun khusus bulan Ramadan diperbolehkan saat berbuka puasa. Ini mengingat operasional LRT terakhir pukul 19.01 WIB dari Stasiun DJKA dan pukul 19.55 WIB dari Stasiun Bandara SMB II.
Kata Aida, petugas yang ada di dalam LRT juga akan mengingatkan para penumpang yang berpuasa untuk sesegera mungkin berbuka ketika waktu berbuka tiba.
BACA JUGA:5 Kebiasaan yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur Agar Puasa Lancar
BACA JUGA:7 Ide Outfit Bukber Non Hijab yang Sopan Tapi Tetap Stylish
Hanya saja ia mengingatkan ke semua penumpang agar selalu menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah di LRT.
"Tak kalah penting agar tetap tertib selama waktu berbuka dan tidak mengurangi kenyamanan penumpang lainnya," tegas Aida, Sabtu (1/3).
Selama bulan Ramadan, KAI tetap mengoperasionalkan 94 perjalanan LRT pukul 05.06-20.43 WIB dengan jarak antarstasiun atau headway 18 menit.
Sejauh ini, jumlah penumpang LRT pada triwulan I atau tanggal 1 Januari-28 Februari 2025 mencapai 720.784 penumpang, rata-rata per harinya 12.217 penumpang. Volume tertinggi penumpang terjadi pada tanggal 1 Januari sebanyak 34.113 penumpang.
BACA JUGA:Lezat dan Lembut! Resep Kue Lapis Pelangi yang Mudah Dibuat
BACA JUGA:Rahasia Sehat Ubi Ungu yang Lebih dari Sekadar Penurun Berat Badan
Adapun untuk stasiun tertinggi penumpang yang naik dan turun di Stasiun Asrama Haji dengan 2.568 penumpang, lalu Stasiun Ampera dengan 2.361 penumpang, Stasiun Bumi Sriwijaya dengan 1.596 penumpang, dan Stasiun DJKA dengan 1.422 penumpang.
Untuk rute ke Stasiun Bandara SMB II, akunya, sebagai bagian konektifitas antar moda transportasi mempermudah calon penumpang melanjutkan perjalanan naik pesawat.