Waspada! Ini Efek Samping Konsumsi Telur Rebus Berlebihan

Reporter: Putri |

Editor: Gus Munir |

Jumat , 07 Feb 2025 - 16:34

Ilustrasi telur rebus -foto:detikFood-Putri

Studi menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi telur memiliki skor kalsium arteri koroner lebih tinggi, yang merupakan indikator risiko penyakit jantung.

5. Menyebabkan Resistensi Insulin

Lemak alami dalam telur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berisiko meningkatkan resistensi insulin.

Kondisi ini membuat tubuh kesulitan mengolah gula darah menjadi energi, sehingga pankreas harus bekerja lebih keras memproduksi insulin, yang pada akhirnya bisa memperburuk kondisi metabolisme tubuh.

Telur memang merupakan makanan bergizi tinggi, tetapi konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sesuai dengan anjuran para ahli guna mendapatkan manfaatnya tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan.

waspada! ini efek samping konsumsi telur rebus berlebihan                             oku ekspres - telur rebus dikenal sebagai sumber protein yang sehat, mudah didapat, dan sering menjadi pilihan menu, terutama bagi mereka yang menjalani diet.
kandungan nutrisinya yang kaya, seperti vitamin a, folat, vitamin b12, dan kolin, membuatnya masuk dalam kategori superfood. selain itu, telur juga berkontribusi dalam meningkatkan kolesterol baik (hdl) dan mendukung kesehatan jantung.  
namun, mengonsumsi telur rebus setiap hari dalam jumlah berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi tubuh.
para ahli menyarankan konsumsi telur dibatasi hingga 1-2 butir per hari atau tidak lebih dari 7 butir per minggu. jika melebihi batas tersebut, beberapa risiko kesehatan berikut bisa terjadi:  
baca juga:segudang manfaat timun untuk kesehatan
baca juga:resep kue lapis surabaya, teman sempurna untuk teh sore
 1. meningkatkan kolesterol jahat  
telur mengandung lemak jenuh yang dapat memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (ldl). studi menunjukkan bahwa konsumsi dua butir telur per hari bisa meningkatkan produksi trimetilamina n-oksida (tmao), senyawa yang berhubungan dengan risiko serangan jantung dan stroke.  
 2. memicu risiko diabetes  
beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi lebih dari tujuh butir telur per minggu berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2. namun, penelitian lain juga menunjukkan bahwa telur dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi penderita pradiabetes dan diabetes tipe 2.  
 3. mengganggu pencernaan  
konsumsi telur secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, produksi gas berlebih, hingga sakit perut. pada individu yang memiliki alergi telur, gejala yang lebih parah seperti muntah dan feses berdarah juga bisa terjadi.  
 4. berisiko menyebabkan masalah jantung  
karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, konsumsi telur dalam jumlah berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
baca juga:resep lapis legit ekonomis dan lembut dengan 10 butir telur
baca juga:xiaomi 15 ultra menghadirkan desain terinspirasi leica dan kamera super canggih
studi menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi telur memiliki skor kalsium arteri koroner lebih tinggi, yang merupakan indikator risiko penyakit jantung. 
5. menyebabkan resistensi insulin  
lemak alami dalam telur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berisiko meningkatkan resistensi insulin.
kondisi ini membuat tubuh kesulitan mengolah gula darah menjadi energi, sehingga pankreas harus bekerja lebih keras memproduksi insulin, yang pada akhirnya bisa memperburuk kondisi metabolisme tubuh.  
telur memang merupakan makanan bergizi tinggi, tetapi konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
baca juga:ferrari bersiap luncurkan mobil listrik pertamanya pada 9 oktober 2025
baca juga:asus resmi luncurkan zenfone 12 ultra: smartphone flagship dengan snapdragon 8 elite dan layar 4.000 nits
oleh karena itu, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sesuai dengan anjuran para ahli guna mendapatkan manfaatnya tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan.