Kehilangan Bulan
ILUSTRASI Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati.-Foto; Maulana Pamuji Gusti/Harian Disway-Gus munir
Ternyata benar. Rumah Jokowi berada di sebuah gang. Bukan di jalan raya. Sebelum masuk gang itu kita lewat jalan Kutai Raya. Lalu ada jalan kecil, Kutai Utara. Di situlah rumahnya. Di Kampung Sumber.
Kampung Sumber bukanlah kampung lama. Bukan juga kompleks perumahan baru. Sumber bukanlah kampung miskin. Bukan pula perumahan elite. Sumber adalah kampung kelas menengah.
Mobil Ivan memasuki gang itu. Saya minta untuk jalan pelan-pelan. Rumah-rumah di kiri kanan gang tutup semua. Tidak terlihat ada orang di luar rumah. Mungkin karena sudah hampir magrib.
BACA JUGA:Gara-Gara Judol, Rumah Tante Dibongkar Keponakan
BACA JUGA:Baturaja Pengguna Data Tertinggi Teknologi AI
Sampailah kami di rumah nomor 4. Itulah rumah Jokowi. Pagar depan dan sampingnya tinggi. Pintu pagarnya tertutup. Mobil berhenti. Ivan ingin turun mengetuk pintu pagar. Ia sudah beberapa kali ke rumah itu.
"Jangan," kata saya. "Mungkin beliau juga tidak ada di rumah".
Kesan saya: rumah ini sangat biasa. Mungkin banyak orang akan bilang rumah ini terlalu sederhana untuk seorang presiden Indonesia dua periode.
Bukan hanya rumahnya, juga ukuran tanah dan bangunannya. Rasanya ukuran tanah di rumah ini hanya sekitar 400 m2.
BACA JUGA:Pengawet Makanan Alami yang Sehat dan Aman untuk Digunakan
BACA JUGA:5 Pengawet Makanan Berbahaya yang Harus Dihindari Demi Kesehatan
Pun Kampung Sumber. Kampung biasa. Bukan ''Menteng''-nya Solo. Bahkan bukan ''Kebayoran Baru''-nya. Ini hanya seperti kampung di Tebet.
Rakyat Jateng, sudah terbukti lebih mendengarkan Jokowi pun setelah tidak lagi menjabat presiden.
Di Pilkada lalu Jokowi turun langsung ke 10 daerah yang dikenal sebagai ''kandang banteng''. Calon gubernur yang ia dukung menang telak. Mengalahkan calon dari PDI-Perjuangan.
Padahal Jokowi tidak ikut pidato. Ia hanya bermobil pelan lewat jalan-jalan di 10 kabupaten tersebut. Di belakang mobilnya ada lima mobil pengangkut kaus.