Tahun Banteng

Ilustrasi Catatan Dahlan Iskan tentang pergulatan politik di Tahun Ular 2025. -Foto: Disway-Gus munir

BACA JUGA:Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise Akan Disiarkan Langsung di Televisi

Mereka adalah anak-anak muda yang bergerak di bawah tanah dengan sangat militan. Lebih militan daripada kader-kader PK saat itu --yang kelak jadi PKS.

Mereka kini sudah berusia 65 tahun dan sekitarnya. Sudah banyak yang jadi mantan: mantan wali kota, mantan anggota DPR, mantan menteri, dan bahkan mantan Banteng.

Posisi politik mereka juga sudah berdiaspora. Masih ada yang "pejah gesang nderek Bu Mega", tapi juga sudah banyak yang nderek angin mamiri --ke mana angin bertiup ke sanalah perahu meluncur.

Keadaan menjadi begitu darurat. Setiap kali Kongres selalu saja situasinya sangat penting: harus Ibu Mega lagi. Dari kongres ke kongres.

BACA JUGA:2025, Ayu Ting Ting Berharap Bertemu Pasangan yang Tepat

BACA JUGA:Arhan Resmi Dilepas Suwon FC

Kongres kali ini tentu lebih genting lagi. Alasan lebih kuat agar Ibu Mega dipilih kembali secara aklamasi.

Itu akan terjadi: kalau usia Ibu Mega tidak 77 tahun.

Itu akan terjadi: kalau Sekjen Hasto Kristiyanto tidak terkena masalah di Harun Masiku.

Itu akan terjadi: kalau Tolak Angin bisa bersatu dengan Antangin untuk melawan segala jenis masuk angin.

Tanda-tanda masuk angin itu begitu nyata: perut mulai kembung, kepala mulai pusing.

BACA JUGA:Al- Nassr Dikabarkan Bakal Melepas Ronaldo

BACA JUGA:Baznas RI Raih Predikat A oleh ANRI

Para pemuda yang dulu bergerak di bawah tanah sudah mulai ada yang terbang ke mana-mana untuk ikut meniup angin agar lesus lebih kencang.

Tag
Share