Beraksi di OKU Timur, 5 Terduga Perampok Asal OKU Ditangkap
Polisi berhasil mengamankan lima terduga perampok asal OKU yang beraksi di Desa Nusa Dua, Bali, Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur. -Foto: Kholid/Sumeks-Kholid
OKU TIMUR- Lima terduga perampok asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) nekat melancarkan aksinya di siang bolong dengan merampok sebuah toko kelontongan di Desa Nusa Dua, Bali, Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur, pada hari Jumat, 20 Desember, sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun, kelima tersangka berhasil ditangkap oleh petugas Opsnal Unit Reskrim Polsek Belitang III Polres OKU Timur pada hari yang sama setelah menerima laporan dari pemilik toko, Ketut Barde.
Kelima tersangka yang diamankan adalah Amrizal (19), warga Desa Kemelak, Kabupaten OKU, yang bertindak sebagai otak dari perampokan ini sekaligus sopir mobil boks angkutan barang dari salah satu distributor toko tersebut.
Tiga tersangka lainnya, Andrean (28), Hendra (29), dan Jonefri (36), berasal dari Desa Penyandingan, Kabupaten OKU, sedangkan Doni (36) merupakan warga Desa Penantian, Kabupaten OKU.
BACA JUGA:Temukan Senjata Personel Tak Penuhi Kriteria
BACA JUGA:Wujudkan Desa Bersih Narkoba, BNNK OKU Timur Bentuk 27 Desa Bersinar
Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury, melalui Kapolsek Belitang III, Iptu Dian Idaman, menjelaskan bahwa aksi perampokan ini telah direncanakan dengan matang oleh kelima tersangka.
Kejadian bermula ketika Amrizal mengantarkan barang pesanan ke Toko Mutiara dari salahsatu distributor.
“Sementara keempat tersangka lainnya menunggu di pinggir jalan tak jauh dari lokasi toko dengan menggunakan mobil minibus Suzuki APV berwarna biru metalik dengan nomor polisi BG 1219 TW,” ungkapnya.
Setelah merasa situasi aman, Amrizal menghubungi Andrean yang kemudian memasuki toko untuk mencuri barang-barang dan memindahkannya ke dalam mobil.
BACA JUGA:Satu Warga Binaan Rutan Baturaja Dapat Remisi Natal
BACA JUGA:Persempit Gerak Pelaku Kejahatan, Lakukan Patroli Dialogis di Pasar
Tiga tersangka lainnya tetap berada di dalam mobil sambil memantau sekitar toko. Namun, aksi mereka diketahui oleh salah seorang penjaga toko.
Andrean, yang terdesak, mengeluarkan senjata tajam jenis badik dan mengancam korban agar tidak melawan, lalu melarikan diri bersama teman-temannya menggunakan mobil minibus tersebut.