Zhou Yichen Ciptakan Game Berjudul Grandma Sebagai Tribut untuk Mendiang Neneknya
Foto Instagram/Zhouyichen2110 via www.asiaone.com-photo: istimewa-Agrar
OKU EKSPRES - Zhou Yichen, seorang seniman asal Tiongkok, menciptakan sebuah video game menyentuh berjudul Grandma sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang neneknya yang wafat dengan damai pada Oktober 2024.
Game ini dirancang khusus untuk konsol Nintendo Game Boy klasik, menjadi media unik untuk mengenang hubungan penuh kasih antara dirinya dan sang nenek.
Dengan durasi bermain sekitar lima menit, Grandma mengajak pemain untuk berinteraksi dengan karakter nenek dalam game. Pemain bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti makan bersama, berjalan-jalan, hingga membantu aktivitas harian sang nenek.
Aktivitas-aktivitas ini terinspirasi langsung dari kenangan Zhou selama enam bulan terakhir masa hidup neneknya, di mana ia secara penuh merawat sang nenek setelah jatuh dan kehilangan kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
BACA JUGA:Kenapa Coca-Cola Nggak Pernah Dipatenkan? Ini Alasannya!
BACA JUGA:Inovasi Futuristik Masker LED
Zhou bahkan memutuskan untuk tinggal bersama neneknya selama periode tersebut, menjadikan momen-momen itu begitu berarti dalam hidupnya.
Di bagian akhir permainan, ada momen yang sangat emosional ketika karakter nenek dalam game mengucapkan terima kasih kepada pemain atas segala perhatian dan kasih sayang yang diberikan.
Setelah itu, sang nenek pergi, meninggalkan pemain dengan rasa kehilangan yang mendalam.
Namun, permainan tetap dapat dilanjutkan. Pemain bisa berinteraksi dengan berbagai benda di dalam game, yang semuanya dirancang untuk membangkitkan kenangan tentang sang nenek.
BACA JUGA:GTA VI Raih Gelar Game Paling Dinanti di The Game Awards 2024
BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Ikan Teri yang Penuh Gizi
Zhou menegaskan bahwa Grandma bukanlah sebuah game untuk hiburan semata, melainkan sebuah media personal untuk memperingati dan mengabadikan waktu-waktu berharga yang ia habiskan bersama neneknya.
Game ini menjadi cerminan dari rasa cintanya yang tulus sekaligus proses menghadapi kehilangan.