Jangan Biasakan Menahan Kentut, Ini Pengaruhnya pada Tubuh
Ilustrasi menahan kentut. -Foto: freepik/eddows-animator-Dedi
OKU EKSPRES - Kentut adalah proses alami tubuh yang terjadi ketika makanan dicerna dan difermentasi dalam usus, menghasilkan gas yang dikeluarkan melalui anus.
Meskipun hal ini normal, menahan kentut di tempat umum seringkali memalukan, namun kebiasaan ini juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Menahan kentut memaksa otot sfingter anal untuk bekerja lebih keras, yang dapat memberikan tekanan pada sistem pencernaan, menyebabkan ketidaknyamanan, perut kembung, dan rasa sakit.
Beberapa gas yang seharusnya keluar justru bisa diserap kembali oleh tubuh melalui darah atau dihembuskan lewat napas.
BACA JUGA:3 Resep Lezat Jamur Enoki, Goreng Crispy, Tumis Saus Tiram, dan Sup Hangat
BACA JUGA:Manfaat Ekstrak Kemiri dalam Mengobati Infeksi Jamur Secara Alami
Meski demikian, sebagian gas akan tetap terperangkap hingga akhirnya dikeluarkan.
Menurut pakar kesehatan, meskipun kentut dapat berbau tidak sedap dan dianggap tidak sopan, kebiasaan menahan kentut terlalu sering berisiko menyebabkan gangguan pencernaan.
Penelitian menunjukkan bahwa hal ini bisa memicu masalah seperti rasa sakit, perut kembung, serta gangguan pencernaan sementara.
Bahkan, ada kemungkinan menahan kentut bisa berisiko menyebabkan divertikulitis, yakni peradangan pada kantong yang terbentuk dalam saluran pencernaan, meskipun penelitian belum membuktikan hubungan langsung antara keduanya.
BACA JUGA:Resep Asinan Mangga Muda, Camilan Pedas yang Bikin Ketagihan
BACA JUGA:Mitos atau Fakta, Apakah Air Es Bisa Bikin Gemuk?
Untuk mencegah masalah ini, beberapa langkah yang bisa diambil antara lain menghindari makanan yang memproduksi gas, seperti susu, kacang-kacangan, kol, bawang, brokoli, jamur, serta minuman berkarbonasi.
Batasi juga makanan berlemak dan berprotein tinggi yang memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan produksi gas.