Tafsir Iqra

SENJA sudah lewat ketika saya tiba di Hartford. Udara sudah turun lagi jadi empat derajat. Saya langsung ke rumah Daeng.-Photo: istimewa-Gus munir

BACA JUGA:Ketahui 7 Penyebab Gula Darah Naik Selain Makanan, Waspadai Sebelum Terlambat!

Mahasiswa tinggal di asrama. Sebagai anak asrama, mereka rata-rata sama: segera tahu di mana ada makanan murah.

Di Hartford tidak hanya murah. Sebuah gereja membagikan bahan makanan gratis seminggu sekali. Atau dua minggu. Satu kantong besar. Isinya macam-macam: mulai ayam beku sampai makanan ringan. Berat isi kantong itu, menurut perkiraan Daeng, sampai 15 kg.

Sebelum ada mahasiswa Indonesia di situ daging yang dibagikan termasuk babi. Lalu sejak ada yang menolak ambil babinya, gereja itu tidak lagi membagikan daging babi.

Yang Islam pun tidak merasa risi ambil BLTT itu. Gereja tidak pernah bertanya dari negara mana mereka dan beragama apa. Siapa pun yang datang dilayani.

BACA JUGA:Nasabah BRI Kota Lubuklinggau Ungkap Kepuasan Layanan: Mudah, Cepat, dan Aman

BACA JUGA:BRI Bantu Mitra Pedagang Jual Produk Secara Online

Mazmur juga ikut ambil BLTT. Dia beragama Kristen. Asal Balige, lalu mendalami teologi di Yogyakarta, di Universitas Duta Wacana.

Saat pertama memperkenalkan diri bahwa namanyi Mazmur secara spontan saya bertanya: ayat berapa? Dengan spontan pula dia menjawab: pasal 23.

Anda sudah tahu apa bunyi kitab Injil surah Mazmur pasal 23.

Saya pun minta tolong Mazmur. Sebagai lulusan teologi dia tahu bahasa Yunani dan bahasa Hebrew. Saya penasaran dengan empat prasasti yang ada di gerbang perpustakaan utama Yale University di New Haven.

BACA JUGA:Transfer Balik BRI Namun Tak Tahu Nomor Rekening ?

BACA JUGA:KUR BRI, Program Pembiayaan Bersubsidi Pemerintah dengan Bunga Rendah,

Lebih penasaran lagi karena foto prasasti itu dijepret oleh M Solahudin salah satu mahasiswa PTIQ yang ke rumah Daeng itu.

Rupanya di hari libur Solehudin pergi ke Yale. Ke perpustakaannya. Ia begitu jeli: ia melihat prasasti kuno di gerbang atasnya.

Tag
Share