Kecanduan Judi Online Setara Bahayanya dengan Narkoba
Ilustrasi kecanduan judi online. -Foto: Evanto/maksimovota-Hesti
OKU EKSPRES - Dokter ahli kesehatan jiwa dan konsultan adiksi di RSCM, Dr. dr. Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K) menjelaskan bahwa kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan pada bagian tertentu otak.
Menariknya, kecanduan judi online juga menimbulkan kerusakan serupa pada otak, sehingga membuat para pecandu sulit untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
Kristiana mengungkapkan bahwa adiksi melibatkan banyak fungsi otak, yang memerlukan penanganan profesional.
Otak manusia terbagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda, termasuk kontrol diri, pengambilan keputusan, pengelolaan emosi, dan memori.
BACA JUGA:Tak Sekedar Lalapan, Berikut 7 Manfaat Toge Bagi Kesehatan yang Jarang Orang Ketahui
BACA JUGA:Tahu dan Tempe, Mana yang Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak?
Pada orang yang kecanduan judi online, bagian otak yang terlibat dalam memori menjadi lebih aktif, khususnya dalam hal mengingat kemenangan.
"Pada kecanduan judi online, ada fenomena yang disebut temporal memory, di mana kemenangan akan terus diingat, sementara kekalahan sering kali dilupakan," kata Kristiana seperti dilansir Disway.id.
Contohnya, ketika seseorang memenangkan Rp8 juta dengan taruhan Rp500 ribu. Momen tersebut akan tersimpan dalam memori jangka panjang di hipokampus. Sementara kekalahannya hanya akan disimpan sebagai memori jangka pendek.
Kristiana menegaskan bahwa kerusakan otak akibat kecanduan judi online sama parahnya dengan kecanduan narkoba.
BACA JUGA:Tips Praktis Menyimpan Kelapa Kupas agar Tidak Mudah Tengik Selama Sebulan
BACA JUGA:Penyaluran Bansos dari APBD Dihentikan Sementara Selama Pelaksanaan Pilkada Serentak
Keduanya merusak bagian otak yang penting untuk konsentrasi, refleksi diri, dan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, ia menyebutkan bahwa penanganan kedua jenis kecanduan ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan sesegera mungkin.