PALEMBANG - Sepanjang Januari hingga September 2024, Provinsi Sumatera Selatan berhasil mencatat nilai investasi sebesar Rp40,44 triliun, dengan dominasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi SH MSE, investasi ini berasal dari 1.161 investor.
Dengan pembagian Rp13,85 triliun dari penanaman modal asing (PMA) dan Rp26,58 triliun dari PMDN hingga triwulan III 2024.
Elen Setiadi menjelaskan bahwa sektor-sektor yang mendominasi investasi meliputi pertambangan, industri kertas dan percetakan.
BACA JUGA:Lucianty Siapkan Sulusi Konkret Wujudkan Muba Bebas Blank Spot l
BACA JUGA:Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink
Kemudian, listrik, gas, dan air, industri makanan, serta sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, baik dari investor PMA maupun PMDN.
Untuk mendukung investasi, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mempermudah akses perizinan dengan membuka layanan di mall seperti Palembang Square Mall, yang beroperasi sesuai jam kerja mall.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sumatera Selatan hingga triwulan III 2024, terjadi penurunan investasi PMA sebesar 58,34 persen year-on-year (yoy), sementara PMDN mengalami kenaikan hingga 128,38 persen yoy.
Meski begitu, realisasi investasi keseluruhan masih tumbuh positif dengan peningkatan 12,74 persen yoy.
BACA JUGA:Manfaat Menarik dari Tabungan BRI Simpedes: Solusi Hemat dan Praktis untuk Semua Kalangan
BACA JUGA:Dapat Bantuan Etalase hingga Handphone dari BRI Rita bisa Promosikan Usaha Konter Pulsa
Investasi terbesar PMA di Sumatera Selatan tercatat di Ogan Komering Ilir sebesar Rp2,57 triliun (53,85 persen), diikuti Muara Enim Rp539 miliar (11,30 persen).
Kemudian, Musi Rawas Utara Rp416 miliar (8,73 persen), Penukal Abab Lematang Ilir Rp293 miliar (6,15 persen), dan Ogan Komering Ulu Rp2,69 miliar (5,65 persen).
Untuk PMDN, realisasi terbesar berada di Palembang sebesar Rp4,01 triliun (47,44 persen), diikuti Muara Enim Rp1,39 triliun (16,43 persen).