OKU EKSPRES - Banjir besar melanda Spanyol pada tanggal 29 Oktober 2024, dengan dampak terburuk dirasakan di wilayah Valencia dan Castilla La Mancha.
Bencana ini dipicu oleh hujan deras berkepanjangan, bahkan tercatat dalam beberapa hari lebih dari jumlah curah hujan tahunan di wilayah tersebut.
Di beberapa daerah, seperti di Chiva, tercatat sebanyak 491 liter hujan per meter persegi hanya dalam waktu delapan jam.
Hujan lebat ini mengakibatkan banjir yang meluas dan menimbulkan kerusakan yang tak terbayangkan.
BACA JUGA:Gunung Fuji Tak Bersalju Hingga Akhir Oktober, Pecahkan Rekor 130 Tahun
BACA JUGA: Keseruan Halloween Dunia di Tahun 2024
Dilansir dari theguardian hingga 31 Oktober, jumlah korban jiwa akibat banjir ini mencapai setidaknya 158 orang, dengan banyak korban lainnya yang masih hilang.
Di Paiporta, salah satu daerah yang paling parah terdampak, jumlah korban tewas mencapai 62 jiwa.
Tak hanya memakan korban jiwa, banjir ini juga menghancurkan infrastruktur dan ribuan rumah.
Jalan-jalan penuh dengan puing-puing yang terbawa air, termasuk kendaraan yang terbengkalai dan barang-barang pribadi yang hanyut.
BACA JUGA:Bupati OKU Selatan dan BPK RI Bahas Evaluasi APBD 2023
BACA JUGA:Tangkap Pelaku Pencurian Motor dengan Modus Bobol Rumah
Pemandangan di sejumlah tempat disebut mirip dengan "apokalips zombie," dengan mobil-mobil yang terbalik dan rumah-rumah yang terendam air.
Kejadian ini benar-benar mengubah wajah wilayah yang terdampak.
Banyak warga yang mengungkapkan kekecewaan atas kurangnya peringatan dini sebelum banjir melanda.