OKU EKSPRES - Dalam pengumuman yang mengejutkan pada laporan pendapatan kuartalan terbaru Google, CEO Sundar Pichai menyatakan bahwa lebih dari 25% kode baru yang dihasilkan perusahaan kini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI).
Langkah besar ini menunjukkan peran yang semakin dominan dari AI dalam pengembangan perangkat lunak di Google.
Meskipun kode tersebut dihasilkan oleh AI, setiap barisnya tetap harus ditinjau dan disetujui oleh insinyur perusahaan untuk memastikan kualitas dan ketepatan.
Pichai menekankan bahwa AI membantu para insinyur bekerja lebih efisien, mempercepat proses yang biasanya memakan waktu.
BACA JUGA:Reddit Catatkan Keuntungan Pertama Sejak IPO, Saham Meroket 42%
BACA JUGA:Samsung Luncurkan Perangkat XR, Kapan?
Meski begitu, ia juga menegaskan bahwa pengawasan manusia masih sangat diperlukan untuk mengantisipasi potensi kesalahan yang mungkin diperkenalkan oleh alat AI.
Hal ini menggambarkan kolaborasi antara manusia dan teknologi di era modern, di mana AI dapat menjadi asisten produktif namun tetap memerlukan pemahaman dan keahlian manusia.
Pengumuman ini bertepatan dengan laporan kinerja Google yang sangat baik untuk kuartal ketiga tahun ini.
Layanan cloud Google menghasilkan pendapatan sebesar 11,4 miliar dolar AS, atau sekitar Rp180 triliun.
BACA JUGA:Gelar Razia di Blok Hunian Warga Binaan
BACA JUGA:Fokus Padamkan Api yang Berpotensi Mengancam Pemukiman Warga
Angka ini menunjukkan peningkatan 35% dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebagian besar disebabkan oleh penerapan teknologi AI dalam menarik pelanggan perusahaan baru.
Integrasi AI dalam layanan cloud memungkinkan Google untuk memberikan solusi yang lebih cerdas dan tepat guna, sehingga menarik minat dari sektor bisnis yang semakin membutuhkan efisiensi dan inovasi.
Pichai juga memberi isyarat bahwa ini hanyalah permulaan dari integrasi AI yang lebih luas di Google.