Ingin punya mobil seperti yang dipakai presiden tentu wajar. Mungkin orang akan pilih Toyota Hi-Lux yang dimodifikasi. Atau pilih Rubicon Gladiator yang dipermak. Dibuat mirip Maung Garuda.
Tapi Pindad bisa saja membuka kesempatan test drive untuk Maung Garuda.
BACA JUGA:Mantan Wako Palembang Bersaksi dalam Sidang Kasus Korupsi PT SP2J
BACA JUGA:Rumah Petani di Endikat Ilir Terbakar, Begini Kondisinya
Para pemilik Rubicon bisa mencoba. Membanding-bandingkan. Enak mana. Lalu, kalau kurang-lebih saja tentu pilih Maung Garuda: bisa serasa jadi Presiden Indonesia.
Tentu Maung Garuda yang dipakai Presiden Prabowo punya spesifikasi yang khusus: anti peluru. Interiornya woody. Panjangnya 5,05 meter. Sekitar 40 cm lebih panjang dari Hi-Lux. Lebarnya sama: 2,06 meter. Dengan tinggi 1,87 meter.
Tentu Anda juga bisa memesan Maung Garuda dengan interior yang sama. Juga pakai kulkas di dalamnya. Dengan pengaturan yang serba elektronik. Dengan tambahan kamera di banyak sudutnya.
Bobot Maung Garuda ini hampir 3 ton –kurang lima kilogram. Yang saya kurang percaya adalah kecepatannya: maksimum hanya 100 km/jam.
BACA JUGA:7 Bahan Alami Dipercaya Bisa Mengatasi Jerawat
BACA JUGA:Tips Bersihkan Panci Gosong Cukup dengan Bahan Dapur
Saya baca berulang-ulang informasi soal kecepatan itu. Rasanya, bagi saya, kurang menarik. Kurang cepat.
Presiden Prabowo telah melangkah dengan simbol. Di langkah pertama pula. Simbol nasionalisme. Simbol produksi dalam negeri. Tapi di masa lalu banyak simbol yang sebatas simbol. Dalam praktek kalah dengan kepentingan.
Kita punya presiden baru. Pelantikannya berjalan lancar. Mulus.
Dalam perjalanan pertamanya ke istana dielu-elukan di bundaran HI. Prabowo muncul lewat lubang di sun roof Maung Garuda untuk melambaikan tangannya.
BACA JUGA:Jika Dipecat, Roberto Mancini Bakal Mendapat Kompensasi Fantastis
BACA JUGA:Dapat Hukuman Kartu, Ivar Jenner Absen Lawan Jepang