Oleh: Dahlan Iskan
Presiden baru. Gaya baru. Pulang dari pelantikan sebagai Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto tidak naik Mercy Limousine RI-1 bikinan Jerman.
Kemarin siang Anda melihat sendiri: Prabowo naik mobil bikinan Bandung. Buatan dalam negeri. Made in Pindad, salah satu industri pertahanan dalam negeri.
Nama mobilnya pun Anda sudah tahu: Maung Garuda. Warna putih. Mirip panser dikombinasi dengan Rubicon atau Hi-Lux.
Maka Prabowo langsung beda. Mungkin ini simbol nasionalisme yang kuat. Juga simbol corak militer. Bukan corak oligarki.
BACA JUGA:Agus Andrianto Jabat Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, Pensiun Dini dari Polri
BACA JUGA:Hari Terakhir Bekerja jadi Menteri ATR/Kepala BPN, AHY Ingin Mafia Tanah Terus Diperangi
Dari segi harga belum tentu Maung Garuda lebih murah dari Mercy Limousine. Tapi kita lagi bicara simbolis –bukan harga.
Kalau Maung Garuda jadi kendaraan dinas presiden sehari-hari, maka Prabowo memang sengaja ingin beda.
Rakyat kelihatan bangga dengan mobil yang kekar, maskulin, dan perkasa itu.
Penampakan mobil Maung Garuda yang dipakai Prabowo Subianto menghadiri pelantikan presiden.--
BACA JUGA:Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri
BACA JUGA:Gudang Logistik KPU Lubuklinggau yang Terbakar Diperiksa
Saya tidak tahu apakah ketika dinaiki juga seenak saat dipandang. Bagaimana suspensinya. Apakah cukup empuk –terutama bagi orang usia 73 tahun.
Jangan-jangan Maung Garuda akan segera jadi mobil nasional yang laku keras.