Sebelumnya, ada tiga penyerang berdarah Indonesia yang bermain di Eropa: Joel Piroe (Leeds United), Ricardo Pepi (PSV Eindhoven), dan Sam Lammers (FC Twente).
BACA JUGA:Ajak Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi Isu yang Bersifat Memecahbelah
BACA JUGA:Kantor Camat BP Peliung Hangus Terbakar, Kerugian Berkisar Rp1 Miliar
Nama Sam Lammers cukup menonjol di musim ini setelah berhasil mencetak gol ke gawang Manchester United dalam laga perdana Liga Europa di Old Trafford.
Dengan kemampuan dan kecepatannya, Lammers mampu menjebol gawang Andre Onana melalui serangan balik yang sangat cepat.
Mees Hilgers juga dikabarkan telah mendekati Lammers untuk mengikuti jejaknya menjadi WNI dan memperkuat timnas Indonesia.
Saat ini, Lammers yang berusia 27 tahun sedang dalam masa pertimbangan mengenai peluangnya tampil di Piala Dunia.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Gelar Posyandu Balita dan Ibu Hamil
BACA JUGA:Tingkatkan Pembinaan Keagamaan bagi Warga Binaan
Meski ia belum pernah memperkuat timnas senior Belanda, Lammers masih galau mengenai keputusannya.
Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa tawaran dari PSSI untuk pindah kewarganegaraan sedang ia pikirkan, terutama karena adanya pengaruh Mees Hilgers.
Lammers lahir di Tilburg, Belanda, pada 30 April 1997, dan memiliki darah Indonesia dari garis keturunan ayahnya yang berasal dari Maluku.
Sementara itu, ibunya adalah warga asli Belanda. Jejak karier sepak bola Lammers cukup mengesankan dibandingkan penyerang berdarah Indonesia lainnya di klub Eropa.
BACA JUGA:Popo Ali Resmikan Program Rumah Layak Huni
BACA JUGA:Siswi SMP Diduga Dirudapaksa Paman Hingga Hamil 7 Bulan
Ia memulai karier juniornya di Willem II dan PSV Eindhoven, kemudian dipromosikan ke tim senior PSV pada 2015. Setelah semusim bermain dan mencetak 4 gol, ia dipinjamkan ke Heerenveen selama satu musim.