BATURAJA - Budidaya jagung hibrida di kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU menunjukkan potensi yang cukup mengairahkan untuk berkembang menjadi komoditas unggulan daerah.
Masyarakat di Lengkiti yang beraktifitas sebagai petani mengunggulkan tanaman jagung hibrida untuk menjaga ekosistem hingga panen raya.
Hal ini menjadikan budidaya jagung hibrida di Kabupaten OKU sebagai peluang ekonomi yang sangat menjanjikan bagi petani setempat.
Dari sisi ekonomi, jagung hibrida dinilai sangat menguntungkan. Potensi hasil yang tinggi serta pangsa pasar yang besar menjadikan petani tidak kesulitan dalam memasarkan hasil panen.
BACA JUGA:Sedih TidakBACA JUGA:KM Salsabila Tenggelam di Kepulauan Seribu, 32 Penumpang Dievakuasi
Suryadi, salah seorang petani mengaku puas dengan hasill panen yang diraihnya sejak beberapa musim terakhir.
Namun begitu kendala pupuk, cuaca dan hama masih menjadi masalah utama bagi petani yang mengancam keuntungan.
"Kami petani juga masih berharap ada bantuan dari pemerintah terkait mengatasi hama termasuk pendistribusia pupuk subsidi yang kerap kehabisan stok," ungkapnya.
Untuk panen pertama sekitar bulan Februari. Sedangkan panen kedua awal Mei hingga Juni.
BACA JUGA:Bocor, Pendapatan Negara mencapai Rp 300 triliun
BACA JUGA:ATR/BPN Hadiri Peluncuran Buku
Siklus seperti ini dilakukan oleh petani jagung yang berada di Kecamatan Lengkiti.
"Kami panen dua kali setahun. Bertepatan kondisi wilayah sehingga jagung memungkinkan kami tanam dan panen lebih dari lebih satu kali,” tuturnya.
Jagung merupakan komoditas penting untuk pakan ternak, bahan pangan, dan industri, sehingga permintaannya selalu stabil.
Sedangkan untuk harga masih stabil seperti dikisaran harga jagung kering per kilogramnya saat ini Rp 7.200. (*)