Tomboy Jago

Kamis 10 Oct 2024 - 20:46 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Dia masih tetap keras dalam bersikap. Rumah Lee Kuan Yew itu harus dibongkar. Agar jangan jadi rumah yang dimitoskan oleh warga Singapura. Seberapa besar pun jasa LKY tidak boleh menjadi berhala.

Dia berbeda pendapat dengan kakak sulungnyi: Lee Hsien Loong. Sang kakak, saat itu, sedang menjadi perdana menteri Singapura. Dia tidak takut. Mereka bertengkar hebat. Sampai terbuka ke ruang publik. Wei Ling dibantu adik bungsu, Lee Hsien Yang. Dua lawan satu. Habis-habisan.

Secara hukum akhirnya sang kakak yang menang –dan Wei Ling menganggap itu ada campur tangan kekuasaan.

Pertengkaran itu kini selesai. Lee Hsien Yang tetirah dan tinggal di Inggris. Lee Wei Ling meninggal dunia.

BACA JUGA:DPRD Gelar Bimtek Bersama Kajari

BACA JUGA:Protes Tak Dibangunkan Siring

Sebagai orang yang dibesarkan di keluarga dan sekolah Tionghoa Wei Ling sudah berusaha keras menghayati filsafat Tionghoa. Di hari tuanyi dia harus begitu tabah.

Dia tahu tabah itu tidak mudah. Dia menyadari itu sepenuhnya.

Tabah'' dalam huruf Mandarin ditulis dengan ejaan seperti ini: 忍. Baca: ren.

Bagian atas huruf itu berbunyi ''dao'' (刀). Artinya: pisau.

Bagian bawahnya berbunyi ''xin''. Artinya: hati.

Pisau di atas hati. Tabah itu ibarat hati yang begitu lembut sedang ditumpangi pisau yang begitu tajam.

BACA JUGA:Vivo X200 Pro, Mempersembahkan Era Baru Smartphone dengan Kamera Periskop 200MP

BACA JUGA:Mercedes-Benz Perkenalkan VAN.EA, Platform Elektrik yang Serbaguna

Sang Kakak, Lee Hsien Loong, tetap memberikan simpati pada meninggalnyi sang adik. Hsien Loong yang kini 'hanya' menjabat menteri senior, mengenang adiknya sebagai dokter keluarga yang baik. Termasuk tempat konsultasi saat Hsien Loong menderita sakit limpoma.

Tentu setelah Wei Ling meninggal rumah ''sengketa'' itu kosong. Kini tinggal dua pancuran, yang dua-duanya tidak tinggal di rumah itu. Dibongkar? Dilestarikan?

Kategori :