Artinya: Wei Ling tidak mau menyerah begitu saja. Tapi sakitnyi memang sulit diobati, pun di Singapura. Dia menderita sakit yang disebut "progressive supranuclear palsy''.
Badannyi melemah. Geraknyi melambat. Dia sampai terjatuh saat jalan-jalan di taman. Tulang pahanyi patah.
BACA JUGA:Lakukan Skrining Gejala TBC Kepada Warga Binaan
BACA JUGA:Balai Uji KIR OKU Selatan Beroperasi Kembali
Saya menghubungi dokter ahli syaraf di Surabaya: Dr dr Muhammad Faris SpBS. Apakah penyakit itu sering ia temui di Indonesia.
"Kasus ini cukup jarang. Bisa karena pasien tidak terdiagnosis atau hal lainnya," ujar dokter Faris. "Saat ini dikatakan sulit disembuhkan. Pengobatannya lebih bersifat menghambat progresivitas. Juga mencegah agar tidak mudah terjadi komplikasi," tambahnya.
Ia doktor syaraf yang menjadi menantu guru besar ahli syaraf Prof Hafidz yang ikut demo pemecatan dekan fakultas kedokteran Unair tempo hari.
Wei Ling tahu banyak penyakit yang dia derita. Dia sendiri ahli penyakit saraf yang sangat terkenal. Bahkan pernah menjabat ketua perkumpulan ahli saraf Singapura.
BACA JUGA:Raih Penghargaan Pelayanan Prima di Gebyar Pelayanan Publik 2024
BACA JUGA:Mobil Ambulans Dilarang Isi BBM Solar, Begini Kata Pertamina
Ahli saraf ini terkena sakit saraf –dari jenis yang sangat sulit.
Wei Ling hidup sendirian. Hanya dia yang tinggal bersama papa-mamanyi di rumah pribadi Lee Kuan Yew. Di Oxley Road. Anda sudah tahu: LKY tidak tinggal di Istana Singapura.
Ketika papanyi meninggal Wei Ling yang bersama mama mereka di rumah itu. Dia yang merawat sang mama yang terkena stroke.
Setelah sang mama meninggal, Wei Ling sendirian. Ups... tidak. Dia ditemani anjing kesayangannyi. Dia pencinta anjing. Ada yang bilang dia pilih hidup dengan anjing daripada harus punya anak.
BACA JUGA:Bandar Besar Narkoba Jambi inisial H ditangkap
BACA JUGA:Vonis Pembunuhan di Kuburan Cina, Diprotes Keras!