Belasan Tahun Warga Harus Menghirup Debu dan Kebisingan Kendaraan Batubara

Selasa 08 Oct 2024 - 15:31 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Dedi Okes

PALI - Warga Dusun 4 Kampai, Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) telah menghadapi masalah selama belasan tahun.

Di mana mereka setiap hari terpaksa menghirup debu batu bara dan terganggu oleh suara bising kendaraan angkutan milik PT Servo Lintas Raya (SLR) atau Titan Grup.

Kondisi pemukiman warga yang nyaris berdampingan dengan jalan utama khusus angkutan batu bara semakin parah akibat pembangunan flyover yang terhenti.

Sehingga jalur angkutan batu bara dialihkan menjadi sangat dekat dengan rumah-rumah mereka. 

BACA JUGA:Kondisi Cuaca Berubah-ubah, Mario Suryo Aji Gagal Finis di Moto2 Jepang

BACA JUGA:Calon Walikota Prabumulih Kenalkan 4 Istrinya Saat Kampanye, Bikin Heboh !

Mat Nudin (64), seorang warga yang tinggal tepat di samping jalan tersebut, menjelaskan bahwa rumahnya sudah ada sebelum jalan batu bara dibangun. 

"Seharusnya, jika jembatan layang itu jadi dibangun, jaraknya akan cukup jauh, tetapi karena proyek tersebut terhenti, perusahaan mengalihkan jalur angkutan ke lokasi yang sangat dekat dengan rumah kami,” ungkapnya.

Mat Nudin mengeluhkan bahwa tidak ada kompensasi yang diberikan selama ini untuk mengatasi dampak dari aktivitas armada batu bara. 

"Setiap hari kami terpaksa menahan napas, dan saat ingin istirahat, kami selalu terganggu oleh suara bising kendaraan besar,” imbuhnya.

BACA JUGA:Mengapa Bill Gates Tak Lagi Masuk 10 Orang Terkaya ?

BACA JUGA:Mau Ponsel Keren? Realme C61 Hadir dengan Spesifikasi Menawan

Juwina, warga lainnya, juga menyatakan keluhan yang serupa. Ia menceritakan bahwa perusahaan sempat menjanjikan kompensasi, tetapi setelah 12 tahun, janji tersebut tak pernah terealisasi. 

"Dua belas tahun yang lalu, kami diminta mengumpulkan KK dan KTP dengan janji akan mendapatkan kompensasi setiap bulan, tetapi hingga kini, tidak ada realisasi," katanya.

Juwina mengancam akan mengadakan aksi unjuk rasa untuk menghentikan aktivitas armada batu bara Titan Grup jika tuntutannya tidak dipenuhi. "Kami sudah lelah menghirup debu dan mendengar kebisingan. Jika permintaan kami tidak diindahkan, kami akan turun ke jalan," tegasnya.

Kategori :

Terkait

Kamis 21 Nov 2024 - 20:42 WIB

Jadi Pusat Tontonan Warga

Kamis 21 Nov 2024 - 20:38 WIB

Butuh Penataan sejak Awal

Kamis 21 Nov 2024 - 20:35 WIB

Jalan Penghubung Dua Kabupaten Berlumpur

Selasa 19 Nov 2024 - 20:04 WIB

Jalan Palembang-Betung Memprihatinkan