OKU EKSPRES - Film religi Laut Tengah kini sedang tayang di bioskop, dengan sentuhan nuansa drama Korea (drakor).
Film ini tidak hanya menampilkan keindahan pemandangan dari berbagai lokasi di Korea Selatan, tetapi juga menghadirkan percakapan dalam bahasa Korea yang dibawakan oleh para pemerannya.
Pemeran utama, Ibrahim Risyad, mengungkapkan bahwa proses syuting di Korea Selatan berlangsung selama 9 hari.
Untuk mempersiapkan peran, ia dan para aktor lainnya menjalani kursus intensif bahasa Korea.
BACA JUGA:Bakal Tindak Anggota Polri Tak Jaga Netralitas Selama Pilkada
BACA JUGA:Komitmen Dukung Hak-Hak Perempuan dan Anak
“Ada beberapa dialog yang harus disampaikan dalam bahasa Korea. Kami belajar secara khusus sekitar dua minggu untuk itu. Proses syuting di Korea sendiri memakan waktu 9 hari,” jelas Ibrahim, pemeran Bhumi, dalam sesi wawancara usai acara press screening Laut Tengah di Surabaya pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Nuansa drakor semakin terasa dengan kehadiran aktor pendatang baru, Gabriel Prince, yang memiliki wajah khas oppa Korea.
Meskipun demikian, ia mengaku sempat kesulitan ketika harus berbicara dalam bahasa Korea.
"Di film ini aku memerankan Choi Haneul, seorang pemuda Korea Selatan. Jadi cara bicara harus mengikuti aksen asli orang sana," ungkap Prince dalam kesempatan yang sama.
BACA JUGA:Rahmatullah : Dr Erick Destiano Bukan Dipecat Tapi Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Ngegas Motor dengan Kencang, Iman Dipukul dengan Kayu
Film ini diadaptasi dari novel karya Berliana Kimberly dan disutradarai oleh Archie Hekagery. Cerita mengisahkan perjuangan Haia, diperankan oleh Yoriko Angeline, yang harus menghadapi dilema besar dalam hidupnya.
Demi mengejar gelar S2 di Korea dan meninggalkan masa lalunya, Haia bersedia menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad).
Namun, ia harus berhadapan dengan Suri, putri Bhumi, yang tidak menerima kehadirannya, serta Aisa, istri pertama Bhumi yang sedang sakit parah.