MARTAPURA - Pedagang di Pasar Martapura terlihat sepi. Mereka mengalami penurunan pembeli, terutama pedagang pakaian, yang menyebabkan beberapa toko harus tutup.
Hal itu terkait dengan popularitas belanja online yang sedang tren, menjadi tantangan bagi pedagang tradisional.
Wakil Bupati (Wabup) OKU Timur, HM Adi Nugraha Purna Yudha SH merespons situasi ini dengan mengajak pedagang untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman.
“Melawan perkembangan teknologi tidak mungkin, sehingga pedagang perlu bersaing dengan mengikuti tren,” kata HM Adi Nugraha Purna Yudha SH, Rabu, 20 Desember 2023.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Raih Penghargaan Parahita Ekapraya
Wabup juga menyarankan pedagang untuk menjual secara online melalui media sosial dan mengusulkan peran aktif dari instansi terkait.
Seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, untuk menciptakan aplikasi marketplace khusus bagi pedagang.
Ini akan memungkinkan mereka menjual produk mereka melalui platform tersebut tanpa bertemu secara fisik dengan pembeli.
Lebih lanjut, Wabup memberi contoh inovasi yang dilakukan oleh Martapura Delivery dan Gesit Martapura, yang menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk dan menawarkan jasa secara online.
BACA JUGA:Rizky Sukses Juara Karate Wimaya Open Internasional Championship 2023.
Meskipun hanya menggunakan aplikasi media sosial, langkah ini membantu mempertahankan keberadaan bisnis mereka.
Wabup menekankan perlunya beradaptasi dengan teknologi dan memberikan solusi praktis agar pedagang tetap bersaing, menjaga keberlanjutan bisnis mereka, dan meningkatkan omzet penjualan di era belanja online.
Sebelumnya, puluhan pedagang pakaian di Pasar Martapura mengeluh karena minimnya pengunjung, terutama setelah pandemi Covid-19.
Salah satu pemilik toko pakaian, Dina, menyatakan bahwa konsumen beralih ke platform e-commerce karena kemudahan, kecepatan, dan harga yang lebih murah.
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem, Kembangkan Budidaya Ayam Petelur