Kenapa Rambut Tetap Bau Tak Sedap Setelah Keramas? Simak Alasannya!

Rabu 25 Sep 2024 - 17:00 WIB
Reporter : ELSYA LAVIOSA
Editor : Eris Munandar

OKU EKSPRES- Banyak orang menganggap rambut sebagai 'mahkota' penampilan karena dapat mendukung tampilan sehari-hari secara keseluruhan. Namun, selain keindahannya, kebersihan rambut dan kulit kepala juga perlu dijaga, karena dapat menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu.

Pernahkah kamu merasa sudah rutin keramas, tetapi tetap tercium bau tak sedap dari rambut dan kulit kepala? Jika kamu mengalami hal ini, berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya!

Keringat berlebihan

Salah satu penyebab utama rambut tetap bau meskipun sudah keramas adalah produksi keringat yang berlebihan. Kelenjar keringat apokrin di kulit kepala lebih aktif dalam memproduksi keringat, yang kemudian bercampur dengan sebum atau minyak alami di kulit kepala.

Jika keringat dan sebum ini dibiarkan menumpuk dan tidak dibersihkan dengan baik, dapat menjadi sarang bakteri. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya bau tak sedap, karena bakteri menghasilkan gas yang memicu bau tersebut.

BACA JUGA:5 Manfaat Kesehatan dari Rutin Konsumsi Sambiloto

BACA JUGA:Solana dan Google Cloud Perkuat Kemitraan untuk Masa Depan Web3 Gaming

Beberapa orang memiliki produksi keringat yang lebih tinggi, terutama saat cuaca panas atau setelah beraktivitas fisik. Ketika keringat meningkat, meskipun rambut sudah dicuci, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat, sehingga menyebabkan aroma tidak sedap.

Jika kamu sering merasa rambutmu bau meskipun sudah keramas, kemungkinan besar produksi keringatmu lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan kulit kepala dan menggunakan shampoo dengan formula anti-bakteri untuk mengatasi masalah ini.

Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah kondisi yang menyebabkan kulit kepala menjadi merah, bersisik, dan berminyak. Kondisi ini sering kali mengakibatkan ketombe parah dan bau tidak sedap yang mengganggu.

Hal ini terjadi karena produksi sebum yang berlebihan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Ketika jumlah bakteri meningkat, aroma tidak sedap dapat muncul meskipun rambut baru saja dicuci.

BACA JUGA:Film Devil May Cry Segera Tayang di Netflix, Rilis April 2025

BACA JUGA:Garena Undawn Gelar Turnamen Dawn of Champions 2024 dengan Total Hadiah Rp 200 Juta

Penderita dermatitis seboroik biasanya disarankan untuk menggunakan shampoo khusus yang mengandung bahan seperti zinc pyrithione atau ketoconazole. Bahan-bahan ini membantu mengontrol produksi minyak dan mengurangi pertumbuhan jamur.

Kategori :