MUARADUA – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Pemkab OKU Selatan) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Pengendalian Inflasi Daerah pada Senin, 23 September 2024.
Rakor ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Selatan, H. M Rahmattullah, S. STP., M.M., sebagai tindak lanjut surat dari Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Nomor 500/3061/IV.1/2024, tertanggal 19 September 2024.
Dalam arahannya, Sekda menekankan pentingnya enam langkah konkrit dalam pengendalian inflasi di OKU Selatan, yaitu operasi pasar, sidak pasar, kerjasama antar daerah, gerakan menanam, alokasi belanja tak terduga serta bantuan transportasi melalui APBD, dan optimalisasi gerakan menanam melalui program Sumsel Mandiri di tingkat rumah tangga.
"Inflasi sangat memengaruhi masyarakat, sehingga perlu ditangani secara serius.
Saat ini, inflasi di Sumsel berada di atas rata-rata nasional, dengan beras, cabai merah, PDAM, dan rokok sebagai beberapa komoditas penyebab utama," jelas Sekda OKU Selatan.
Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan Operasi Pasar Murah secara teratur dan massal, agar Sumatera Selatan tidak lagi menempati posisi kelima sebagai provinsi dengan inflasi tertinggi di Indonesia.
Sekda menegaskan, sinergi antara pemerintah daerah, TPID OKU Selatan, pelaku usaha, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas harga.
"Peningkatan produksi pangan, pengendalian harga bahan pokok, serta perbaikan sarana dan prasarana distribusi dan transportasi dari daerah penghasil ke OKU Selatan merupakan rekomendasi utama untuk menjaga stabilitas harga di daerah," tambahnya.
Rakor tersebut dihadiri oleh Asisten II, para pimpinan OPD, kepala badan, BPS OKU Selatan, serta sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemkab OKU Selatan. (dst)