AUSTRALIA - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah menunjukkan kehebatannya sejak mengambil alih Tim Garuda pada tahun 2020.
Pelatih asal Korea Selatan ini sudah menjadi penyebab pemecatan beberapa pelatih timnas lainnya. Hingga kini, setidaknya ada enam pelatih yang terpaksa mundur akibat kegemilangannya.
Nama-nama seperti Damien Hertog, mantan pelatih Arab Saudi U-19, Tan Cheng Hoe (Malaysia), Tatsuma Yoshida (Singapura), Vitezslav Lavicka (Kuwait), Phillippe Troussier (Vietnam), dan yang terbaru Graham Arnold, pelatih Australia, telah jatuh "korban."
Arnold memilih mundur setelah menghadapi kritik keras dari fans Australia usai hasil buruk dalam babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Nino RAN Resmi Menikah dengan Dokter Gigi
BACA JUGA:SBY Tampil di Panggung Pestapora 2024
Dalam dua pertandingan pertama Grup C, Australia hanya mengoleksi satu poin, dengan hasil imbang dan kekalahan.
Kondisi ini menambah tekanan, terutama mengingat Australia belum menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Jepang dan Arab Saudi.
Shin Tae-yong juga menjadi duri bagi Roberto Mancini, pelatih Arab Saudi saat ini. Mancini yang sebelumnya menangani Manchester City, baru-baru ini ditahan imbang oleh Indonesia dengan skor 1-1.
Meskipun nasib Mancini sementara masih aman setelah kemenangan 2-1 atas China, posisinya tetap riskan jika gagal membawa Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Gelar FGD Perkuat Sinergi Penyediaan Data Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
BACA JUGA:Terus Berupaya Berikan Pelayanan Publik Maksimal
Sementara itu, perjalanan Australia untuk lolos tampak semakin sulit. Meski Arnold pernah membawa Australia ke babak 16 besar di Piala Dunia 2022, hasil kualifikasi 2026 belum menunjukkan kemajuan.
Setelah delapan tahun bersama timnas Australia, Arnold merasa inilah saat yang tepat untuk mundur.
Arnold pertama kali bergabung dengan timnas Australia pada 2006 sebagai asisten di bawah Guus Hiddink.