SUMSEL - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MataHati), berkomitmen untuk menjalankan program sekolah dan pengobatan gratis jika terpilih dalam Pilgub Sumsel 2024. Janji ini disampaikan langsung oleh Mawardi Yahya saat berkunjung ke Desa Karet Jaya, Kabupaten OKU Selatan.
“Program prioritas kami adalah memastikan masyarakat mendapat pengobatan gratis dan pendidikan gratis,” ungkap Mawardi Yahya di hadapan warga.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa program bantuan Peningkatan Pemberdayaan Usaha Kecil Desa (P2UKD) akan dilanjutkan di setiap desa setiap tahunnya.
Tidak hanya fokus pada layanan kesehatan dan pendidikan, Mawardi Yahya menyatakan tekadnya untuk mengembalikan kejayaan Sumatera Selatan dengan bekerja keras mewujudkan visi-misi mereka.
Pada kesempatan tersebut, ratusan warga Desa Karet Jaya di Kecamatan Buay Pemaca menyatakan dukungannya kepada pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati, dengan harapan MataHati akan menjadi pemenang di Pilgub Sumsel 2024.
BACA JUGA:Panglima Matahati Targetkan 3 Juta Suara Sah di Pilgub Sumsel 2024
BACA JUGA:Balehonya Dirusak di Basis MataHati, HDCU Ingatkan Pendukung Tak Terprovokasi
Acara silaturahmi ini juga dihadiri oleh kader Partai Gerindra, kader Partai PPP, serta sejumlah anggota DPR RI, DPRD Provinsi Sumsel, dan DPRD Kabupaten OKU Selatan. Selain tokoh-tokoh politik, beberapa pejabat seperti Kapolsek dan jajaran Polres OKU Selatan juga hadir dalam acara tersebut.
Mawardi Yahya, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Selatan periode 2019-2024, menyampaikan kebanggaannya atas antusiasme masyarakat yang hadir.
Ia menyatakan bahwa kerisauan masyarakat akan berbagai permasalahan di Sumsel menjadi salah satu motivasi dirinya untuk maju kembali sebagai calon gubernur.
BACA JUGA:Fitri-Nandri Dapat Restu Warga Karang Jaya dan Rusun Untuk Pimpin Palembang
BACA JUGA:Cabup Pasangan ABDI Sambangi Korban Kebakaran di Desa Sukanegeri
Dengan tekad kuat, Mawardi berjanji akan melanjutkan program-program yang sempat tertunda, termasuk program pengobatan gratis, pendidikan gratis, dan bantuan untuk desa seperti yang pernah dilakukan pada masa kepemimpinan Alex Noerdin.
“Walaupun usia saya sudah menginjak 66 tahun, kerisauan masyarakat yang saya lihat dan rasakan mendorong saya untuk maju kembali,” tegas Mawardi Yahya.
Ia menutup sambutannya dengan menegaskan kembali komitmennya untuk mengangkat derajat Sumatera Selatan dan membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat ke depannya. (*)