PARIS - Petenis Serbia, Novak Djokovic meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 setelah menunggu selama 20 tahun.
Djokovic, yang akrab disapa Nole, merayakan pencapaian ini dengan menyumbangkan bonus Olimpiade sebesar Rp3,2 miliar dari Negara Serbia kepada yayasan amal kemanusiaan.
Serbia sejauh ini mengumpulkan dua medali emas di Olimpiade Paris 2024. Selain Djokovic, Zorana Arunović dan Damir Mikec juga membawa pulang medali emas dari cabang menembak nomor campuran.
Djokovic telah mencapai puncak karier tenisnya dengan menjadi petenis putra pertama yang meraih 24 gelar grand slam dan juga masuk dalam daftar petenis Golden Slam.
BACA JUGA:Jika Kondisi Terus Membaik, Sonny Diprediksi Pulang Pekan Ini
BACA JUGA:Michael Learns to Rock Bakal Konser di Bali dalam Tur Asia
Untuk meraih Golden Slam, seorang petenis harus menjuarai keempat grand slam—Australia Terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka—serta menambahkan medali emas Olimpiade ke dalam koleksinya.
Djokovic memberikan pujian kepada Carlos Alcaraz, lawannya di final Olimpiade, yang membuat pertandingan sangat sengit.
Djokovic menyebut laga tersebut sebagai "El Clásico" dan memberikan motivasi kepada Alcaraz untuk terus berjuang.
Djokovic percaya Alcaraz, yang masih muda dan energik, akan meraih medali emas Olimpiade di masa depan.
BACA JUGA:5 Manfaat Kumquat untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:4 Cara Cerdas Mengatasi Pertengkaran Anak
Setelah meraih emas, Djokovic tampak sangat emosional, terutama mengingat usianya yang sudah 37 tahun dan masa pensiun yang semakin dekat.
Dia menilai pencapaian ini sangat berarti setelah lima Olimpiade—Beijing, London, Rio, Tokyo, dan Paris—tanpa berhasil mendapatkan medali emas sebelumnya.
Final Olimpiade di Roland Garros tersebut berlangsung ketat dengan dua set tie-break yang diakhiri dengan skor 7-6 dan 7-6.