MINYAK jelantah, merupakan minyak goreng yang telah digunakan berulang-ulang, dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.
Penggunaan berulang menyebabkan perubahan kualitas minyak, terlihat dari perubahan warna menjadi cokelat kehitaman hingga hitam pekat, tekstur yang lebih kental, dan bau yang tengik.
Minyak ini umumnya ditemukan di pedagang gorengan, warung makan, dan bahkan di rumah kita sendiri.
Bahaya utama minyak jelantah berasal dari pemakaian berulang yang mengakibatkan pemutusan rantai karbon akibat pemanasan berulang.
BACA JUGA:Kebiasaan Bisa Bentuk Kepribadian
Hal ini menghasilkan radikal bebas dalam minyak, yang jika dikonsumsi secara terus menerus dapat merusak sel dalam tubuh.
Konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah dapat mengakibatkan penumpukan lemak dan kolesterol, membentuk plak pada dinding pembuluh darah yang mengarah pada penyempitan dan bahkan penyumbatan.
Penyempitan pembuluh darah ini dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner serta serangan jantung mendadak.
Lebih lanjut, jika plak mencapai otak, dapat menyebabkan stroke. Penggunaan berlebihan minyak jelantah juga dapat menjadi pemicu penyakit kanker, infeksi bakteri, dan penyakit degeneratif.
BACA JUGA:Mahidol University Thailand Lirik Aplikasi Silquatrol
Untuk menghindari dampak negatif ini, sebaiknya minyak goreng hanya digunakan maksimal tiga kali pada suhu rendah dan satu kali pada suhu tinggi.
Hindari penggunaan berlebihan dan tuangkan minyak secukupnya untuk mengurangi kemungkinan pemakaian berulang.
Mengingat risikonya, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam penggunaan minyak goreng demi menjaga kesehatan tubuh. (us)
BACA JUGA:Keluhkan Sinyal Hilang