Atta Halilintar Tak Banyak Komentar Soal Kemarahan Tompi

Kamis 11 Jul 2024 - 20:21 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

OKU EKSPRES - Atta Halilintar, pemilik konten YouTube yang mendapat kecaman dari penyanyi dr Tompi, akhirnya memberikan tanggapannya. 

Atta menanggapi keluhan Tompi terkait judul kontennya yang mencapai Rp 150 miliar, yang dibuat oleh timnya beberapa waktu lalu. 

Akibat dari judul yang dianggap tidak akurat tersebut, Tompi harus berurusan dengan petugas pajak.

Namun, Atta Halilintar tidak memberikan banyak komentar saat dimintai keterangan. Suami dari Aurel Hermansyah itu hanya menyatakan bahwa hingga saat ini, hubungannya dengan dokter sekaligus penyanyi tersebut tetap baik-baik saja. 

BACA JUGA:Selebgram Sri Antika Ditangkap Polisi Kasus Narkoba

BACA JUGA:Penjualan Mobil di Indonesia Menurun

"Alhamdulillah semua baik-baik saja, baik-baik saja, silaturahmi," kata Atta Halilintar, seperti dikutip dari berbagai sumber.

Sejak penayangan konten "Gerebek Rumah" di channel YouTube Atta Halilintar, Tompi mengaku sangat kesal dengan tim Atta karena judul tersebut dianggap tidak sesuai fakta dan tidak dikonfirmasi.

Judul itu menuliskan nilai rumah Tompi yang tidak sesuai dengan yang diucapkan oleh Tompi sendiri.

Kemarahan Tompi diungkapkan saat menjadi bintang tamu di acara Q&A yang ditayangkan di YouTube Metro TV beberapa waktu lalu, di mana ia juga mengklarifikasi kabar viral mengenai rumah barunya yang disebut seharga Rp 150 miliar. 

BACA JUGA:Wapres Minta TNI-Polri Melek Teknologi

BACA JUGA:Suami BCL hadiri pemeriksaan

Konten Atta yang menyebut harga rumah Tompi tersebut menjadi viral setelah tayang pada 30 Januari 2024.

Tompi merasa konten tersebut menyesatkan dan merupakan salah satu bentuk kebodohan yang diciptakan oleh content creator karena dinilai flexing. 

Tompi merasa sangat marah karena judul tersebut dianggap tidak sesuai dengan kenyataan dan hanya dibuat untuk keseruan semata.

Kategori :

Terkait

Jumat 22 Nov 2024 - 20:11 WIB

BRI Salurkan KUR Rp158,6 Triliun

Kamis 21 Nov 2024 - 21:19 WIB

Kokkang Ibunda

Kamis 21 Nov 2024 - 20:51 WIB

BI Rate Ditahan di Level 6 Persen