OKU TIMUR- Salah satu suku besar di Sumatera Selatan yakni Suku Komering. Suku ini merupakan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Komering, terutama di Kabupaten OKU Timur.
Salah satu tradisi atau budaya Suku Komering ini adalah ningku'an. Ningkuk'an adalah tradisi perkenalan bujang gadis yang telah membudaya di wilayah Komering sejak dulu kala. Namun sayangnya, tradisi ningkuk'an nyaris punah di tanah Komering.
Untuk menghidupkan kembali, pemuda-pemudi di Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur mencoba kembali menggelar sebuah kebiasaan yang telah dilakukan turun-temurun itu.
Ningkuk'an kembali dilaksanakan pada pra-pernikahan Raska Mawardi dan Suryati, warga Desa Rasuan.
BACA JUGA:Pencuri Sikat Emas dan Uang Tunai Berujung Bui
BACA JUGA:Motor Matic Jambrong Terbakar, Pemilik Kabur
Ketua Karang Taruna Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Indra Hendrawan mengatakan, ningku'an sendiri adalah tradisi yang sudah diwariskan oleh sesepuh-sesepuh desa dan sangat terkenal pada era tahun 1970-1980-an.
"Ningku'an merupakan sebuah tradisi pertemuan muda dan mudi pada malam menjelang acara resepsi pernikahan. Jadi setiap ada acara nikahan pasti ada ningku'an ini," katanya.
Ningkuk'an biasanya dilakukan bujang-gadis dalam rangka perpisahan dengan salah satu teman mereka yang akan berumah tangga.
Biasanya dilaksanakan malam hari sebelum acara ijab kabul. Saat pelaksanaan ningkuk'an para bujang dan gadis mempersiapkan tempat yang akan dijadikan tempat ningkuk'an satu hari sebelum acara dimulai.
BACA JUGA:Kerahkan 30 Petugas Kebersihan Bersihkan Pasar Saka Selabung
BACA JUGA:Gas LPG 3 Kg di Muaradua Langka, Harga Naik
"Tempat ningkuk'an biasanya dilaksanakan di dalam rumah atau di halaman rumah dengan tikar yang membentang dengan diiringi alunan musik dan selendang," tuturnya.
Saat acara ningkuan digelar, terdapat sekelompok pemuda berhadapan dengan sekelompok pemudi. Lalu ada moderator yang memandu acara.
Sambil mengisi waktu, beredar selendang yang diiringi alunan musik dan lagu-lagu lainnya. Saat alunan musik tersebut dimatikan oleh moderator akan ada muda mudi yang memegang selendang terkena hukuman," ujarnya.