Strategi Masalah Pembebasan 2.086 Hektar Tanah di IKN

Jumat 07 Jun 2024 - 20:59 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

JAKARTA- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) siap mengatasi lahan di IKN yang belum terselesaikan.

Putra SBY itu mengatakan, sebanyak 2.086 hektare lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam status bermasalah. 

AHY menjelaskan bahwa dari total 36.000 hektare yang dipersiapkan untuk pembangunan IKN, fokus utama adalah pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). 

AHY menyoroti pentingnya pembebasan lahan dari klaim masyarakat yang belum jelas statusnya. Namun, masih terdapat lahan yang belum bersih dari masalah hukum dan kepemilikan, yang berpotensi menghambat progres pembangunan.

BACA JUGA:Gaji 13 Cair Pekan Depan

BACA JUGA:Rumput Liar, Tutupi Badan Jalan

"Clean and clear itu apa sih? Ya intinya jangan sampai ada yang masih menduduki masyarakat," katanya dalam konferensi pers 100 hari kerja di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat 7 Mei 2024.

AHY menekankan, penanganan masalah lahan harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, tanpa adanya tindakan sewenang-wenang. 

"Tidak boleh seperti itu," tegasnya.

AHY memastikan, Otorita IKN akan segera menuntaskan permasalahan tersebut. 

"Kami Kementerian ATR/BPN ingin sebetulnya ini sudah dijalankan sudah clear, baru setelah itu kita terbitkan sertifikatnya dan artinya sudah sudah resmi negara menentukan mana saja yang memang menjadi hak dari pengelola atau pemiliknya," jelasnya.

BACA JUGA:Modus Ritual, Sekeluarga Jual dan Setubuhi Anak Bawah Umur

BACA JUGA:Tinjau Lokasi Pembangunan Unit Pelayanan Makanan Bergizi

Menurutnya, proses penyelesaian masalah lahan juga melibatkan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak. '

"Uang penggantian, untuk ganti rugi bagi masyarakat atau tadi ada skema sebetulnya PDSK penanganan dampak sosial kemasyarakatan," katanya.

Kategori :

Terkait

Jumat 20 Sep 2024 - 20:32 WIB

BBPOM Jakarta Aktifkan 2 Layanan ini

Jumat 20 Sep 2024 - 18:14 WIB

Bonita Sufiati

Kamis 19 Sep 2024 - 20:56 WIB

Arus Kuat