Nilai 70

Kamis 18 Apr 2024 - 21:08 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Waktu itu, sambil setengah menangis, pidato Lee sangat mengharukan. Juga membanggakan.

"Kami tetap mengenakan pakaian berwarna putih. Kami masih saling memanggil kawan. Kami masih merasa berkomitmen terhadap Singapura. Kami masih merasa terpanggil untuk mengabdi kepada rakyat kami. Dan kami masih memiliki tanggung jawab untuk menjaga negara kepulauan kecil ini tetap aman bagi generasi mendatang," katanya.

Saat suaranya tersendat haru, semua hadirin berdiri dan bertepuk tangan sangat lama.

BACA JUGA:Presiden RI Minta PPATK Waspadai Pencucian Uang di Crypto

BACA JUGA:ASN Berstatus Menikah Dapat Apartemen di IKN, Begini Nasib Jomblo

Dunia sepakat untuk memuji Singapura dalam penegakan hukum dan kebersihan yang ketat.

Lee Hsien Loong memang tegas mengatakan perlunya mengakhiri korupsi. 

"Nilai-nilai dasar yang kami anutlah yang memungkinkan Singapura untuk tidak mundur dan tetap tegak di antara banyak negara di dunia. Tidak ada sistem yang sempurna, dan pemerintah akan melakukan segala upaya untuk menjaga kredibilitas sistem politik dan negara Singapura yang bersih dan efisien."

Ketika Lee Hsien Loong pertama menjadi perdana menteri tahun 2004, Singapura sudah menjadi salah satu negara paling makmur dan kuat di Asia.

Dengan kerja kerasnya selama 20 tahun terakhir, Singapura semakin jaya.

BACA JUGA:Pekan Depan Pasar Induk Mulai Diaktifkan

BACA JUGA:Berantas Praktek KKN, Hapus Istilah Job Basah dan Job Kering

Singapura kini menjadi negara terkaya di dunia. PDB per kapita (paritas daya beli) telah mencapai USD 157.300. Peringkat pertama mengalahkan Qatar yang kaya migas.

Lee Hsien Loong pergi. Atas inisiatif sendiri. Kepemimpinan 4G datang: Lawrence. Tidak ada tanda-tanda anak Lee Hsien Loong masuk politik. (Dahlan Iskan)

BACA JUGA:Harga Pisang di OKU Selatan Terus Merosot

BACA JUGA:Minta Kantor hingga Kendaraan Operasional

Kategori :

Terkait

Senin 25 Nov 2024 - 20:34 WIB

Mampir Guyon