Beras Premium Langka, Distribusi Beras Bulog Belum Merata

Minggu 25 Feb 2024 - 21:27 WIB
Reporter : Eris
Editor : Gus munir

Mereka memasok agar konsumen tidak hilang dan berharap agar harga turun, agar kerugian segera tertutupi, pungkas Khudori.

Harga Beras Masih Tinggi

Harga beras mulai mengalami kenaikan sejak awal 2024. Menurutnya, sejak Januari hingga April 2024 pasokan produksi beras domestik sedang terbatas.

Produksi beras domestik memang lagi terbatas. Kira-kira sampai April, ujar Khudori saat diwawancarai Disway.id pada Minggu, 25 Februari 2024.

Khudori juga menambahkan, hal ini menjadi lebih krusial karena pada Maret 2024 memasuki bulan Ramadhan dan April sudah Idul Fitri.

BACA JUGA:Ajak Kaling Kelola Sampah

BACA JUGA:Peringati HUT ke-19, Gelar Kejuaraan Antar Ranting Lemkari

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi beras Januari hingga Februari 2024 masih kurang untuk menutupi kebutuhan saat ini.

Produksi dua bulan itu masih kurang 2,8 juta ton, untuk menutupi kebutuhan konsumsi di dua bulan tersebut, ujarnya.

Diperkirakan, produksi pada maret akan besar sehingga mampu menutupi surplus sebesar 0,97 juta ton beras. Namun, surplus ini akan dipastikan jadi rebutan banyak pihak.

Selain itu, menurut Khudori harga gabah di pasar sedang tinggi.

Info dari Jatim misalnya, harga antara Rp 8.400 per kilogram sampai Rp 8.800 per kilogram gabah kering panen. Dan untuk jadi beras harganya antara Rp 15.850 hingga Rp 16.600 per kilogram, pungkasnya.

BACA JUGA:Ukur Kemampuan, Siswa Ikuti Assessment Minat dan Bakat

BACA JUGA:Diduga Sering Dibully, Buruh Tani Jagung Bacok Rekannya

Sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium jauh di bawah, yaitu Rp 13.900 per kilogram.

Hal inilah yang membuat para pedagang beras dan penggilingan padi menjerit. (*)

Kategori :