SUMSEL - OKU EKSPRES COM- Kasus pencurian peralatan vital kembali menimpa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kali ini, instrumen pengamatan hujan otomatis atau Automatic Rain Gauge (ARG) yang ditempatkan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sukakarya, Musi Rawas, dilaporkan hilang setelah komponen pentingnya dicuri pada 20 Agustus 2025.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis, menyebutkan pencuri membawa kabur baterai dan panel surya, dua komponen utama yang berfungsi menjaga kelancaran pengiriman data curah hujan secara real time.
Tanpa perangkat ini, data yang seharusnya menjadi dasar peringatan dini terhadap potensi banjir maupun kekeringan meteorologis akan terganggu.
BACA JUGA:Pulang Pawai HUT RI-80 Rumah Dibobol Maling
BACA JUGA:Tersangka Maling Sawit Perusahaan Ditangkap di Rumahnya
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, apalagi kita sudah mendekati musim hujan, jelasnya, Rabu (20/8).
Dampak Kehilangan Data di Wilayah Rawan Banjir
Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Kota Lubuk Linggau merupakan kawasan dengan intensitas hujan tinggi.
Musim penghujan di wilayah ini biasanya berlangsung panjang, dari September hingga Juni.
Banjir adalah ancaman nyata di kawasan ini. Maret 2025, banjir melanda Musi Rawas dan merendam sedikitnya 300 rumah.
BACA JUGA:Diduga Maling Motor, Pria Babak Belur Dihajar Massa
BACA JUGA:Gagal Kabur, Maling Motor di OKU Babak Belur Dihajar Massa
Bahkan setahun sebelumnya, sekitar 3.000 rumah di Musi Rawas Utara terdampak banjir besar.
Karena itu, keberadaan instrumen pemantau hujan BMKG sangat krusial, tambah Wandayantolis.