“Dari yang tadinya aktif berlatih, tiba-tiba jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Naik mobil saja bisa kambuh, stres sekali. Untuk hidup normal saja sulit, apalagi sebagai atlet,” kenangnya.
BACA JUGA:BWF Naikkan Status Turnamen Para Badminton International di Indonesia Jadi Grade 2 Level 2
BACA JUGA:Indonesia Raih Emas Perdana di Badminton Paralimpiade Paris 2024
Kini, ia berusaha menerima keadaan dan memulihkan diri perlahan, sambil menjaga keseimbangan antara ambisi bertanding dan kestabilan emosinya.
“Saya ingin berdamai dengan kondisi ini. Fokus saya sekarang adalah mengontrol stres dan pola pikir, karena itu ternyata sangat mempengaruhi performa. Semoga nanti di Kejuaraan Dunia, segalanya berjalan lebih baik,” tutupnya.
Gregoria akan menjadi salah satu andalan Indonesia di sektor tunggal putri untuk bisa tampil gemilang pada Kejuaraan Dunia 2025.