Anda sudah tahu mengapa Doha tutup: Iran meluncurkan rudal-rudalnya ke arah Qatar. Sasaran Iran: pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Itu sebagai balasan atas serangan Amerika ke instalasi nuklir Iran malam sebelumnya.
Di bandara Jeddah, Purkon dkk tidak boleh turun dari pesawat. Selama enam jam. Tanpa kabar kapan bisa terbang lagi.
Setelah enam jam tersiar kabar terjadi gencatan senjata antara Iran, Israel dan Amerika Serikat. Tak lama kemudian pesawat yang ditumpangi Purkon dkk kembali ke landasan pacu: terbang ke Doha.
BACA JUGA:Disway Gratis
Sampai Doha pun tidak menentu. Sampai pukul empat sore (Senin) mereka masih tertahan di Doha. Jadwal pesawat memang berubah-ubah.
Alhamdulillah, sepanjang hari kemarin WA saya sudah berhasil tidak lagi centang dua. Berarti Purkon dkk sudah tidak bisa dihubungi. Sudah berada di atas pesawat --mestinya tadi malam bisa mendarat di Jakarta.
Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah gencatan senjata. Tidak ada pengumuman berapa lama gencatan senjata itu. Yang jelas di Iran berlangsung kegembiraan: Iran menang, teriak mereka.
"Sejak perang dunia ke-2 hanya dua negara yang berani melawan Amerika. Yang satu Iran. Satunya lagi Iran," kata mereka.
BACA JUGA:Bek Timnas Indonesia Dean James Nyaris Gabung Klub Eropa Raksasa
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Ingatkan Kepala Daerah Jangan Sembarangan Alihfungsikan Lahan
Anda pun sepakat: gencatan senjata ini amat rapuh. Bagi Iran itu sangat sementara. Yang penting: jangan sampai di saat perayaan 10 Muharam Iran dalam keadaan perang.
Perayaan Asyura itu akan jatuh pada hari Selasa tanggal 7 Juli. Jutaan orang Iran melakukan jalan kaki sejauh 60 km menuju Karbala: untuk mengenang meninggalnya Sayidina Husein.
Rasanya selama gencatan senjata negara-negara di kawasan Teluk yang akan aktif berdiplomasi. Selama perang ternyata mereka ikut menderita. Rudal-rudal kedua negara beterbangan di udara, meski agak di utara, tapi sangat mengancam penerbangan mereka.
Iran boleh mengklaim sebagai pemenang. Tapi pemenang yang sesungguhnya adalah Bale dan Eitaa. Itulah dua aplikasi semacam WA milik Iran sendiri.
BACA JUGA:Terlibat Perkelahian Sesama Honorer Dinas PUPR Muratara, 1 Orang Tewas