OKU EKSPRES COM - Pertumbuhan jaringan atau sel abnormal di otak dapat menjadi indikator adanya tumor otak. Meski tidak semua jenis tumor bersifat ganas, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini. Tumor otak bisa menekan jaringan sekitar dan memicu berbagai gangguan fungsi tubuh. Berikut ini adalah 15 gejala tumor otak yang sebaiknya tidak diabaikan:
1. Sakit Kepala yang Tak Biasa
Sakit kepala akibat tumor otak biasanya terasa lebih intens dan berbeda dari migrain biasa. Rasa sakit ini muncul karena tekanan dari pertumbuhan jaringan tumor terhadap bagian otak yang sensitif, seperti lapisan pelindung otak (meninges). Seiring waktu, nyeri bisa semakin parah. Pemeriksaan MRI sering direkomendasikan untuk menelusuri penyebab pastinya.
2. Mual dan Muntah Tanpa Sebab Jelas
Mual dan muntah yang terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda adanya tekanan dalam rongga kepala, salah satunya akibat tumor otak. Gejala ini juga dapat muncul sebagai efek samping dari pengobatan tertentu.
3. Kejang Mendadak
Pertumbuhan tumor yang mengganggu jaringan otak normal dapat memicu aliran listrik abnormal di otak, sehingga menimbulkan kejang. Kejang bisa disertai dengan hilangnya kendali tubuh, gangguan penglihatan, atau gerakan tubuh yang berulang.
BACA JUGA:Tumor Jinak di Payudara: Kenali Ciri, Jenis, dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Bukan Kanker! Ini 5 Jenis Tumor Jinak yang Sering Muncul di Payudara
4. Sentakan Tubuh Secara Tiba-Tiba
Hentakan atau gerakan tiba-tiba di anggota tubuh tertentu seperti tangan, kaki, atau lengan bisa menjadi gejala lain dari tumor otak, terutama jika tumor berada di area lobus frontal atau otak kecil.
5. Kesulitan dalam Berbicara
Kesulitan mengingat kata, memahami percakapan, atau mengekspresikan pikiran dapat terjadi akibat tumor di area otak yang berfungsi mengatur bahasa, seperti lobus temporal dan frontal.
6. Gangguan Penglihatan
Pandangan kabur, buta warna, penglihatan ganda, bahkan kehilangan penglihatan sebagian atau total bisa menjadi indikasi adanya tumor di sekitar saraf optik, lobus oksipital, atau kelenjar pituitari.