Penyembelihan dilakukan di halaman Masjid Al-Akbar Minanga Darussalam. Daging kurban kemudian dibagikan kepada warga, terutama yang membutuhkan.
BACA JUGA:Matahari Pintar
BACA JUGA:DPR Minta Pertambangan di Raja Ampat Dikaji Ulang
Kepala Desa Menanga Besar, Yudi Hartono, mengaku tersentuh dan bangga atas perhatian yang terus diberikan oleh sosok yang dianggap sebagai putra daerah tersebut.
“Alhamdulillah, tahun ini kami kembali menerima satu ekor sapi dari Pak Dasco. Ini bukan soal jumlah, tapi tentang makna—tentang bagaimana beliau masih mengingat dan mencintai tanah kelahiran ibundanya,” ujarnya.
Yudi bercerita bahwa kabar kedatangan sapi kurban itu ia peroleh dari pihak kecamatan dan kabupaten.
Saat ditanyakan asalnya, barulah ia tahu bahwa kurban itu dari Sufmi Dasco Ahmad, yang memiliki akar di desa tersebut.
BACA JUGA:WNI Diminta Hindari Lokasi Demo Imigran di Los Angeles
BACA JUGA:Gencarkan Razia Reklame Tak Bayar Pajak
“Rasa syukur kami tak terhingga,” tambahnya.
Meski kini mengemban amanah sebagai Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad tetap menunjukkan nilai kesederhanaan dan kepedulian.
Tradisi mengirim hewan kurban setiap Idul Adha menjadi bukti nyata bahwa pencapaian nasional tak menghapus jejak lokal.
Seorang warga mengungkapkan rasa terima kasih, “Pemimpin yang sejati itu adalah yang tak lupa asal-usul. Semoga segala kebaikan beliau dibalas dengan keberkahan,” ucapnya dengan suara lirih.
Dalam arus deras modernisasi, kisah Sufmi Dasco Ahmad menjadi pengingat bahwa akar adalah pondasi. Keberhasilan sejati adalah yang tumbuh dari tanah sendiri dan tetap menyirami tanah itu dengan kasih.
BACA JUGA:Pelaku Diduga WNA, Modus Hipnotis
BACA JUGA:Sampah Jadi Barang Bernilai