LAHAT - Rentetan kasus-kasus kebakaran melanda rumah dan pemukiman warga di Sumatera Selatan seolah tanpa henti, bahkan hingga menyebabkan korban jiwa, seperti terjadi di Gunung Gajah, Kecamatan Lahat. Ternyata, semua rentetan kebakaran yang terjadi, di dominasi kasus hubungan arus pendek alias korsleting listrik.
Seperti di Kabupaten PALI, tercatat sepanjang 2025 ini terjadi 17 kasus kebakaran. Ternyata 12 kasus diantaranya adalah akibat korsleting listrik, "Rata-rata dominasi konslet aliran listrik, masih banyak warga kita pakai kabel serabut.
Padahal daya tahan dan usia pemakaiannya kurang bagus untuk rumah," beber Kepala Damkar Pali, Ibrahim Cik Ading, melalui Kabid Pemadam kebakaran & Penyelamatan, Suryadi.
Demikian juga di Kabupaten Musi Rawas, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Musi Rawas, Yudi Fachriansyah melalui Kabid Pemadam Kebakaran, Yanuar Iqbal mengatakan dari 13 kasus kebakaran yang terjadi semenjak Januari hingga Mei 2025, 9 diantaranya akibat korsleting listrik. Tiga lainnya belum diketahui, dan satu kasus akibat pembakaran sampah.
BACA JUGA:Panen Capai 42.597 Ton, Polda Sumsel Jadi Motor Penggerak
BACA JUGA:Bisnis Sapi Irfan Hakim Diborong Artis
"Kebanyakan kebaran disebabkan oleh kosleting listrik karena menyebabkan arus berlebih yang menghasilkan panas tinggi hingga meningkatkan suhu material hingga mencapai titik nyala. Akibatnya percikan api dari korsleting merambat ke bahan yang mudah terbakar, sehingga menyebabkan kebakaran yang sulit dikendalikan," ungkapnya.
Kabid Pemadam Kebakaran Kabupaten OKI, M Yusuf mengungkapkan, sepanjang Januari hingga Mei di wilayah Kabupaten OKI terjadi delapan kejadian kebakaran rumah yang didominasi karena korsleting listrik. Untuk itu masyarakat diminta agar selalu memperhatikan aliran listrik.
Jangan mencolok banyak kabel dalam beberapa colokan. Lihat kapasitasnya karena ini bisa terbakar." Inilah yang terjadi masyarakat tidak memperhatikan hal ini padahal ini sering menyebabkan kejadian terbakar,"imbuhnya.
Di Kabupaten OKU terjadi 10 kasus kebakaran sepanjang tahun 2025. Kabid Dalops Damkar OKU Zainuri mengatakan, penyebab kebakaran umumnya karena kelalaian seperti kompor lupa dimatikan. Serta kelistrikan seperti tempat colokan bertumpuk. Untuk jaringan listrik tua atau lebih 15 tahun disarankan dicek kembali.
BACA JUGA:Tampil Plontos, Ivan Gunawan Resmi Rampungkan Ibadah Haji 2025
BACA JUGA:Timnas Indonesia Lolos Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia Usai Kalahkan China
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten OKU Timur Nasrul Bani mengatakan tahun 2025 ini minim kejadian kebakaran. "Ada ada kasus kebakaran, tapi hanya sedikit. Mungkin kurang dari 10 kasus. Itupun masih kategori kecil," katanya
Sementara, peristiwa kebakaran di Kabupaten Muara Enim dalam kurun waktu 5 bulan terakhir mencapai 17 kasus dengan kerugian rata-rata mencapai Rp300 juta per unit rumah.
"Rata-rata penyebab kebakaran 70-80 persen diakibatkan oleh korsleting listrik," jelas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Muara Enim melalui Kabid Pemadam Kebakaran Adi Sutrisno.*