Saya pun beralih ke soal kereta 1.000 km/jam.
"Pernah dengan Tiongkok akan buat kereta berkecepatan 1.000 km/jam?”.
"Tahu. 1.200 km/jam".
"Di mana lokasinya?”
"Tidak tahu".
Mentok. Jalan buntu.
"Seribu kepala sudah saya tanya. Seribu lidah sudah saya jelajah. Tidak ada yang tahu" –maafkan Kang Didi Kempot.
BACA JUGA:Jelang Iduladha, Harga Fluktuatif
BACA JUGA:Empat Rumah Hangus Diduga Akibat Korsleting Listrik
Setelah senja saya penuhi keinginan petugas hotel tadi. Saya ke kota tua yang baru itu. Terpana. Permainan arsitektur tua dan gemerlapnya modern cahaya bersatu dalam semangat menjadi yang terbaik.
Tiga jam tak terasa. Kaki seperti benar-benar tua. Untung sudah makan sate kambing pinggir jalan sebelum ke sana.
"Seribu kepala lagi saya tanya. Hasilnya sama saja".
Apa boleh buat. Besok pagi terpaksa rekreasi saja. Ke dua lokasi bintang lima itu. Anda lihat sendiri video-videonya di Baidu: patung-patung Buddha di dalam gua-gua batu di tebing gunung.
Di lokasi satunya, Anda lihat, bagaimana kelenteng-kelenteng itu dibangun di tebing gunung yang tegak di posisi begitu tinggi.
BACA JUGA:5 Langkah Melindungi Kesehatan Anak dampak Perubahan Iklim
BACA JUGA:10 Inspirasi Outfit Idul Adha 2025: Nyaman, Sopan, dan Tetap Stylish Seharian!