Pendidikan juga merupakan proses membentuk kepribadian, membangun akhlak mulia, dan menciptakan peradaban bangsa.
BACA JUGA:Gubernur Koster Puji Kinerja PLN Atasi Gangguan Listrik
BACA JUGA:Kepala BGN Tanggapi Serius Keracunan MBG
Secara personal, pendidikan membantu manusia untuk berkembang sebagai makhluk pembelajar, menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan yang dapat membawa mereka pada kesejahteraan dan kebahagiaan, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Dalam perspektif kebangsaan, pendidikan menjadi jembatan mobilitas sosial dan politik, yang mengangkat martabat bangsa di kancah global.
Presiden Prabowo, dalam arahannya, menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas pembangunan, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita keempat.
Presiden berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh dan mampu menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang adil dan makmur. Pendidikan juga diharapkan menjadi sarana memutus rantai kemiskinan.
BACA JUGA:MBG Rizhao
BACA JUGA:Jalan Rusak dan Longsor Nyawa Pengguna Jalan Terancam
Lebih lanjut, Presiden bertekad meningkatkan mutu pendidikan melalui perbaikan infrastruktur, digitalisasi pembelajaran, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.
Dengan demikian, guru diharapkan mampu menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban, tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai mentor dan pembimbing siswa dalam meraih cita-cita mereka.
Untuk mencapai tujuan ini, perlu dukungan dari seluruh pihak. Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumber daya dan dana.
Oleh sebab itu, partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan agar pendidikan sebagai layanan publik dapat menghasilkan generasi yang unggul.
BACA JUGA:Satu Anggota Polres OKU Terima Kenaikan Pangkat Pengabdian
BACA JUGA:Menpora Enggan Terlibat dalam Polemik PSSI dan Djenn De Jong
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pun tengah melakukan perbaikan di berbagai aspek, mulai dari manajemen, pembinaan, hingga kinerja guru.